Atep menegaskan bahwa perwali harus disesuaikan dengan acuan regulasi di atasnya. Namun, sambung Atep, pengusaha harus mengedepankan kearifan lokal agar tak terjadi gesekan.
Sebab, tujuan pemerintah menerbitkan perwali untuk menjaga keharmonisan antara semua pihak, termasuk mengikis persaingan dengan pedagang kecil. "Memang ada anggapan dari pedagang kecil, bila mereka (toko modern) berbuat semaunya," ungkap Atep.
Atep menambahkan, UU Ciptaker justru memudahkan dan membantu pemerintah dalam memajukan perekonomian, termasuk penyerapan tenaga kerja.
"Tapi apapun aturannya ketika stabilitas tak bisa dijaga tidak enak kepada semua pihak. Uuntuk menjaga stabilitas, kearifan lokal mesti dirawat jangan sampai gesekan dengan pelaku ekonomi lain," tandasnya.
Terpisah, Government Relation Alfamart Cabang Bogor, Faturrahman mengatakan, perkembangan Alfamart di kota lain memang kerap dikaitkan dengan narasi membunuh pedagang kecil.
Namun, kenyataannya banyak di sebelah Alfamart toko klontong yang tetap hidup karena mereka memahami tentang pengelolaan barang dan keuangan.
"Kami sering beri pelatihan. Dan kelemahannya toko klontong disitu (pengelolaan barang dan keuangan). Makanya kami beri pelatihan yang konkret," katanya.
Saat disinggung mengenai apakah Alfamart akan mengikuti aturan jam operasional di Kota Bogor. Faturrahman menegaskan bahwa jam operasional tak diatur oleh kementerian. "Tetapi, kalau di daerah diatur mengenai jam operasional, ya silahkan," katanya.
Kendati demikian, ia menyatakan, jam operasional Alfamart di Bogor disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
"Misalnya Saat malam masyarakat ada kebutuhan tapi Alfamart tutup siapa yang disulitkan. Makanya buka ada jam 7 di kadang jam 6 kadang tutup jam 12 malam kalau weekend.sebenarnya kalau tutup cepat kita malah enak," paparnya.
Ia pun menyebut bahwa Alfamart menghormati dan mengikuti perwali di Kota Bogor. "Ya, aturannya memang jam 10 malam tutup. Tapi kan kita rekondisi kembali lagi ke situasi di daerah," tegasnya.
Ia berdalih bahwa kebijakan yang dibuat Alfamart adalah dalam rangka membantu pemerintah memulihkan ekonomi pasca pandemi. "Kalau masalah buka tutup kita serahkan ke pemerintah daerah," tegasnya.
Saat disinggung mengenai jarak begitu dekat antar toko modern, Faturrahman mengatakan, sejauh ini tak ada regulasi tingkat nasional yang mengatur hal itu.
"Kenapa Alfamart sebelahnya Indomart, kan yang diuntungkan masyarakat. Kalau toko sebelah diskon mau nggak mau juga yang lain diskon. Yang diuntungkan pelanggan, begitu juga bila cari sesuatu yang nggak ada di Alfmart, pelanggan bisa ke toko sebelah," imbuhnya.(ded)
Artikel Terkait
Pencuri Coklat Mengancam dengan UU ITE, Alfamart Siap Bela Karyawannya
Pelaku Pencurian di Alfamart Parung Panjang Diringkus
Modal Linggis, Sekali Beraksi Komplotan Maling Sepesialis Alfamart dan Indomaret ini Raup Puluhan Juta
Korban Bencana Alam di Kota Bogor Dapat Bantuan Sembako dari Alfamart
Lawan Perampok, Pegawai Alfamart di Ciomas Kena Sabetan Golok