Pelaku Pengeroyokan Petugas Pantarlih di Tamansari Belum Ditangkap, Korban Ngaku Percuma Lapor Polisi

RBG.ID-BOGOR, Nasrul (23) anggota Pantarlih korban pengeroyokan di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, sudah habis jutaan rupiah untuk biaya pengobatannya.

Hingga saat ini, kondisi fisiknya masih belum pulih. Namun, yang membuat korban dan orang tuanya kesal adalah terduga pelaku pengeroyokan belum juga ditangkap polisi.

Padahal, sudah hampir satu bulan kasus pengeroyokan ini dilaporkan ke Polsek Tamansari, Polres Bogor.

Baca Juga: Korban Pengeroyokan Sadis, Petugas Pantarlih Ini Ditendang Bak Bola, Minta Pelaku Segera Ditangkap

Kalimat 'percuma lapor polisi' pun terucap dari orang tua yang anaknya menjadi korban pengeroyokan itu. Padahal, foto pelaku dan alamatnya sudah dikantongi kepolisian.

Pipin (60) orang tua Nasrul mengatakan, anaknya mengalami pembengkakan pada otak akibat dikeroyok puluhan orang. Ia pun mengeluhkan pelaku tak kunjung ditangkap.

Kekesalan Pipin juga tak sampai disitu, hingga detik ini keluarga pelaku maupun pelaku tidak pernah datang menjenguk apalagi membiayai pengobatan korban.

Baca Juga: Seorang Korban Pengeroyokan di Tamansari Merupakan Petugas Pantarlih

"Saya sudah habis sekitar belasan juta untuk mengobati Nasrul dari awal sampai sekarang. Apalagi  bapaknya gak kerja, ini juga pinjam ke saudara jauh," keluh Pipin saat diwawancarai Radar Bogor, Rabu (15/3/2023).

Pipin berharap Polsek Tamansari segera menangkap para pelaku pengeroyokan. Menurutnya, selain memberikan efek jera, Pipin ingin akibat ulah pelaku mereka mendapat ganjaran yang setimpal.

"Anehnya sampak saat ini, belum ada tanda-tanda pelaku akan ditangkap, bahkan saksi-saksi dari korban juga belum pernah dipanggil," bebernya.

Baca Juga: 3 Pemuda di Tamansari Jadi Korban Pengeroyokan, 1 Korban Alami Pendarahan Otak

Senada dikatakan orang tua Angggi Setiadi korban pengeroyokan lainya. Menurutnya, percuma lapor polisi kalau sampai hari ini belum ada satupun pelaku yang ditangkap.

Kata dia, minimal, dari 30 pelaku pengeroyokan mereka dipanggil dulu. Karena mereka satu tim sepak bola yang mudah dikenali.