MUI Geram Maraknya Kasus Pembacokan Pelajar, Sebut Pukulan Buat Pemkot Bogor

Sebelumnya, Polresta Bogor Kota mengungkap fakta terbaru terkait kasus pembacokan pelajar SMK Bina Warga 1 di Simpang Pomad, Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, pada Jumat (10/3/2023) lalu.

Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso mengatakan, ketiga pelaku yang telah diamankan jajaran Polresta Bogor Kota, memiliki peran masing-masing.

Pertama, MA (17) yang merupakan pemilik kendaraan roda dua sekaligus pengendara yang digunakan saat beraksi.

Baca Juga: 4 Korban Longsor di Empang Belum Ditemukan, Tebalnya Material  Sulitkan Tim SAR Lakukan Evakuasi

MA juga rupanya pemilik senjata tajam (sajam) jenis gobang. Kemudian, SA (18) berperan membuang sajam usai digunakan untuk menghilangkan nyawa Arya Saputra, pelajar SMK yang meninggal.

Saat itu SA posisinya berada di tengah. Terakhir, satu orang berinisial S turut diamankan lantaran dianggap menyembunyikan pelaku.

Sedangkan, dijelaskan Bismo Polisi hingga kini masih memburu satu pelaku utama berinisial ASR (17), yang berperan menebas korban.

"Yang masih buron adalah ASR alias T, dia merupakan residivis kasus jambret di Kabupaten Bogor," ucap Bismo usai melakukan press conference Polresta Bogor Kota, Selasa (7/2/2023).

Dalam kesempatan itu, Bismo juga menjelaskan kejadian penganiayaan yang menyebabkan pelajar meninggal dunia terjadi sekitar pukul 09.30 WIB, pada Jumat 10/3/2023).

Saat itu, Bismo menambahkan korban tengah berjalan bersama ke empat temannya yang merupakan satu wilayah rumah.

"(Korban bersama temannya) berjalan pulang setelah ujian sekolah, melintasi lampu merah Simpang Pomad," ucap dia.

Disaat korban sudah berada di median jalan, dijelaskan Bismo pelaku yang berjumlah tiga orang mengendarai motor dari arah Cibinong ke arah Kota Bogor, lalu pelaku sempat meneriaki korban, dan menebas menggunakan sajam.(ded)