RBG.id — Penanganan bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Aceh kembali menjadi perhatian publik setelah Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau Mualem, menyampaikan kritik terbuka terhadap BNPB.
Ia menilai respons awal BNPB di hari-hari pertama bencana, khususnya di Kabupaten Aceh Tamiang, tidak berjalan optimal.
Dalam pernyataannya melalui video yang diunggah ke akun resmi @muzakirmanaf1964 pada Minggu, 7 Desember 2025, Mualem menyebutkan kegagalan peralatan evakuasi BNPB menjadi salah satu penyebab tersendatnya penanganan.
“Saya kecewa BNPB di hari pertama banjir, itu di Aceh Tamiang,” ujarnya.
Baca Juga: BNPB Laporkan 916 Korban Jiwa Akibat Banjir dan Longsor Sumatera, Ratusan Orang Masih Hilang
Bencana yang terjadi sejak akhir November 2025 ini berdampak pada sedikitnya 18 kabupaten di Aceh.
Warga yang terjebak banjir di jalur utama Langsa menuju Aceh Tamiang menjadi salah satu titik yang paling terdampak.
Menurut Mualem, sejumlah korban ditemukan meninggal di lokasi tersebut akibat evakuasi yang terhambat.
Salah satu hal yang disoroti ialah tidak berfungsinya boat evakuasi milik BNPB.
Perahu yang seharusnya digunakan menolong warga dilaporkan bocor dan tidak dapat dioperasikan.
“Korban minta tolong dibantu, dia malah lari, itu masalahnya,” tegas Mualem, menggambarkan kondisi di lapangan saat banjir pertama terjadi.
Selain proses evakuasi yang dinilai lambat, keterlambatan dalam pembersihan akses jalan juga turut memperburuk situasi.
Banyak warga sulit dijangkau relawan karena jalur terputus dan tertutup material longsor.
Artikel Terkait
Bupati Bogor Dorong Penanganan Banjir dari Hulu ke Hilir dengan Kolaborasi Lintas Sektor
Bupati Bogor Rudy Susmanto Tandatangani MOU Penanganan Banjir Bersama Gubernur Jabar, BBWS, dan PSDA
Resmi Jadi Duda, Pratama Arhan Banjir Dukungan Melalui DM dari Cewek Genit, "Semangat Sayang!"
Banjir Visual! Sinopsis Film Avatar Fire and Ash (2025) Petualangan di Dunia Pandora yang Memukau
Tinjau Progres Pembangunan, Rudy Susmanto Berharap Bendungan Cibeet dan Cijurey Jadi Solusi Irigasi dan Banjir
Korban Meninggal Banjir Bali Bertambah Jadi 14 Jiwa, Dua Orang Masih Hilang