Inflasi Kota Bogor Terkendali, Pemkot Fokus Awasi Kualitas Beras dan Pasokan Pangan

Selain pengawasan mutu, Pemkot juga akan melanjutkan program operasi pasar murah dan Gerakan Pangan Murah (GPM), yang sebelumnya terbukti efektif menekan inflasi di bulan-bulan sebelumnya.

“Upaya ini tidak hanya bersifat jangka pendek, tapi menjadi bagian dari strategi jangka menengah untuk menjaga stabilitas harga hingga akhir tahun,” kata Dewi.

Sembilan Langkah Konkret Tekan Inflasi

Pemkot Bogor juga menegaskan sembilan langkah strategis untuk menjaga inflasi tetap terkendali, diantaranya:

1. Menjaga komunikasi publik agar warga tetap tenang dan tidak panik terhadap fluktuasi harga.
2. Mengaktifkan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) agar bekerja konsisten dalam memantau harga dan stok pangan.
3. Mengoptimalkan peran Satgas Pangan untuk melaporkan kondisi harga dan ketersediaan komoditas secara langsung dari lapangan.
4. Menjamin distribusi BBM subsidi tepat sasaran, dengan pengawasan ketat agar manfaatnya diterima masyarakat berpenghasilan rendah.
5. Mendorong gerakan hemat energi, termasuk mengurangi penggunaan listrik yang tidak perlu di siang hari.
6. Menggalakkan gerakan tanam pangan cepat panen, seperti cabai dan bawang, untuk memperkuat ketersediaan pangan rumah tangga.
7. Memperluas kerja sama antar daerah (KAD) dalam pengadaan komoditas pangan strategis.
8. Mengintensifkan jaringan pengaman sosial, seperti Bansos, Dana Alokasi Umum (DAU), dan Belanja Tidak Terduga (BTT).
9. Menjadikan isu pengendalian inflasi sebagai prioritas lintas sektor, dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, sebagaimana penanganan pandemi Covid-19.

Langkah-langkah tersebut diharapkan mampu menjaga kestabilan harga pangan di tengah dinamika ekonomi nasional, sekaligus memastikan masyarakat Kota Bogor tetap memiliki akses terhadap bahan pokok dengan harga terjangkau.***