Minggu, 21 Desember 2025

Pemkab Bogor Telusuri Dugaan Keracunan Program MBG di SDN Ciangsana 02, Seluruh Siswa Kini Pulih

- Sabtu, 18 Oktober 2025 | 13:00 WIB
Dinas Kesehatan Bogor Pastikan Seluruh Siswa Pulih Usai Dugaan Keracunan Pangan. (Foto/TIM KOMUNIKASI PUBLIK / DISKOMINFO KABUPATEN BOGOR.)
Dinas Kesehatan Bogor Pastikan Seluruh Siswa Pulih Usai Dugaan Keracunan Pangan. (Foto/TIM KOMUNIKASI PUBLIK / DISKOMINFO KABUPATEN BOGOR.)

RBG.id — Pemkab Bogor melalui Dinas Kesehatan bergerak cepat menindaklanjuti laporan dugaan keracunan pangan yang menimpa sejumlah siswa SDN Ciangsana 02, Kecamatan Gunung Putri, pada Kamis (16/10).

Insiden ini pertama kali dilaporkan oleh Puskesmas Ciangsana setelah tujuh siswa mengalami gejala mual, muntah, pusing, dan sakit perut usai menyantap makanan dari Program MBG.

Berdasarkan data, makanan tersebut berasal dari penyedia Program SPPH Ciangsana yang dikelola oleh Yayasan Rumika Peduli Bangsa.

Dari total 3.034 siswa di 10 sekolah penerima MBG di wilayah Ciangsana, hanya tujuh siswa SDN Ciangsana 02 yang dilaporkan mengalami gejala.

Baca Juga: Dibawah Kepemimpinan Rudy Susmanto, Pemkab Bogor Raih Penghargaan Nasional dari BKN RI

Mereka segera mendapat penanganan medis di Puskesmas Ciangsana dan seluruhnya diperbolehkan pulang setelah kondisi membaik sekitar pukul 13.00 WIB di hari yang sama.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Fusia Meidiawaty, menjelaskan bahwa makanan yang dikonsumsi para siswa terdiri dari nasi putih, ayam goreng tepung asam manis, tahu goreng, sayur campur, dan buah jeruk.

Gejala mulai muncul sekitar pukul 11.15 WIB dengan perkiraan masa inkubasi 15 menit.

“Setelah dilakukan penanganan medis, seluruh siswa yang mengalami gejala sudah membaik dan tidak ada yang perlu dirawat inap,” terang Fusia.

Baca Juga: Tindak Lanjut Arahan Bupati Bogor, Sekda Ajat Pastikan SPI KPK Berjalan Lancar

Sebagai langkah lanjutan, Dinas Kesehatan menurunkan tim investigasi ke lokasi pengolahan makanan di SPPH Ciangsana untuk menelusuri penyebab dugaan keracunan tersebut.

Beberapa tindakan cepat juga telah dilakukan, termasuk pengobatan rawat jalan bagi korban, pelacakan populasi berisiko, serta pemantauan potensi kasus baru selama masa inkubasi.

Selain itu, petugas mengambil sampel makanan untuk diuji di Laboratorium Kesehatan Kelas A Kabupaten Bogor, guna memastikan sumber penyebab gejala yang dialami para siswa.

Dinkes juga memberikan penyuluhan kepada pihak sekolah dan penyedia makanan mengenai keamanan pangan serta penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Trem di Kota Bogor Diuji Coba 2026

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:22 WIB
X