RBG.id — Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor memperketat langkah pencegahan penyakit Chikungunya, menyusul potensi penyebaran di masa pancaroba.
Penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti ini memiliki gejala serupa dengan Demam Berdarah Dengue (DBD), sehingga perlu penanganan cepat dan tepat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Fusia Meidiawaty, mengatakan pihaknya telah menyiapkan rapid test chikungunya untuk memastikan kasus yang dilaporkan masyarakat.
“Kalau hasil rapid test positif, kami akan segera melakukan fogging fokus di wilayah tersebut. Tapi sebelumnya, masyarakat perlu melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) terlebih dahulu,” ujarnya, Rabu (15/10).
Baca Juga: Pemkab Bogor Bakal Hidupkan Lagi CFD Tegar Beriman, Warga Antusias Sambut Agenda Akhir Pekan
Menurut Fusia, pemeriksaan cepat ini dilakukan secara selektif pada warga yang mengalami demam disertai nyeri sendi dan otot, gejala umum yang mengarah pada chikungunya.
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan indikasi kuat, petugas akan melanjutkan dengan Penyelidikan Epidemiologi (PE) untuk memastikan ada tidaknya jentik nyamuk di sekitar lingkungan pasien.
Fogging Bukan Langkah Pertama
Fusia menekankan bahwa fogging bukan tindakan utama dalam pengendalian chikungunya.
Langkah tersebut hanya efektif membunuh nyamuk dewasa, sementara telur dan jentiknya tetap bisa berkembang.
“Kalau fogging dilakukan sebelum PSN, nyamuk baru akan muncul lagi sekitar seminggu kemudian. Jadi, yang paling penting adalah menghilangkan sarangnya dulu,” jelasnya.
Karena itu, Dinkes mendorong masyarakat melakukan gerakan 3M Plus — Menguras, Menutup, dan Mengubur tempat penampungan air, serta menambahkan langkah tambahan seperti menggunakan lotion antinyamuk dan menjaga kebersihan lingkungan.
Baca Juga: Gandeng PT KAI, Pemkab Bogor Perkuat Sinergi Pengembangan Transportasi Publik Terpadu
“Nyamuk Aedes aegypti justru lebih sering berkembang di air bersih dan bening, misalnya di talang air, dispenser, atau wadah bekas di kebun. Jadi PSN harus menyeluruh, bukan hanya di dalam rumah,” tambah Fusia.
Artikel Terkait
Pemkab Bogor Targetkan 570 Dapur untuk Program Makan Bergizi Gratis Nasional, Rudy Susmanto: Sedang Disiapkan
Pemkab Bogor Jadi Rujukan Studi Komparasi DPRD Banten Terkait Sosialisasi Perda
Sambut Kunjungan Kerja Pemkab Mimika, JDIH Kabupaten Bogor Jadi Inspirasi Nasional
Gandeng BPKP Jawa Barat, Pemkab Bogor Perkuat Tata Kelola Keuangan Desa Lewat Workshop Evaluasi 2025
Bupati Bogor dan Taman Safari Indonesia Jajaki Kolaborasi Pengembangan Kawasan Edukasi dan Konservasi
Cari Tempat Camping Kids Friendly di Sekitar Bogor? Yuk Cek Infonya di Sini!