Minggu, 21 Desember 2025

Jadi Penggerak Ekonomi Lokal, Rudy Susmanto Sebut Program MBG Mampu Serap 28 Ribu Tenaga Kerja

- Jumat, 17 Oktober 2025 | 19:10 WIB
Rudy Susmanto Yakin Program Makan Bergizi Jadi Mesin Baru Penggerak Ekonomi Kabupaten Bogor. (Foto/Humas Pemkab Bogor.)
Rudy Susmanto Yakin Program Makan Bergizi Jadi Mesin Baru Penggerak Ekonomi Kabupaten Bogor. (Foto/Humas Pemkab Bogor.)

RBG.id Bupati Bogor Rudy Susmanto menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tak sekadar upaya meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan anak sekolah, melainkan juga strategi efektif untuk memperkuat perekonomian masyarakat Kabupaten Bogor.

Program ini disebutnya mampu menyerap puluhan ribu tenaga kerja sekaligus menggerakkan perputaran uang hingga triliunan rupiah di wilayah Bogor.

Dalam arahannya, Rudy menekankan bahwa MBG memiliki dampak multi-sektor yang besar, mulai dari peningkatan kesejahteraan masyarakat hingga pemberdayaan ekonomi lokal.

Pemkab Bogor menargetkan pembangunan 570 dapur yang akan beroperasi untuk menyediakan makanan bergizi bagi pelajar di berbagai wilayah.

Baca Juga: Upaya Hadapi Defisit 2026, Rudy Susmanto Lakukan Penataan Kelembagaan dan Evaluasi RAPBD 

“Satu dapur rata-rata mempekerjakan sekitar 50 orang, mulai dari juru masak, petugas kebersihan, hingga pencuci peralatan. Jadi kalau ada 570 dapur, akan ada sekitar 28.500 lapangan kerja baru yang terbuka,” jelas Rudy.

Selain dampak ketenagakerjaan, ia juga menyoroti potensi ekonomi yang ditimbulkan dari program tersebut.

Dana operasional MBG bersumber dari pemerintah pusat, bukan dari APBD Kabupaten Bogor maupun provinsi.

“Total dana sebesar Rp6,12 triliun per tahun akan berputar di Kabupaten Bogor. Angka ini setara dengan separuh APBD kita,” ungkapnya.

Rudy menambahkan, dana tersebut akan digunakan untuk membeli bahan pangan langsung dari petani dan pedagang lokal, sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat.

Baca Juga: Hadapi Defisit 2026, Rudy Susmanto Siapkan Strategi Ekonomi lewat Dapur MBG dan Klaster Usaha

“Beras, cabai, bawang, telur — semuanya dibeli dari orang Bogor. Jadi uang itu benar-benar kembali ke masyarakat kita sendiri,” tuturnya.

Ia juga menilai, mekanisme MBG membuka peluang besar bagi masyarakat untuk mengembangkan usaha di bidang pengadaan bahan pangan, distribusi, maupun layanan pendukung lainnya.

“Saya berharap seluruh perangkat daerah dapat menindaklanjuti program ini secara serius agar perputaran ekonomi lokal berjalan optimal dan penciptaan lapangan kerja sesuai target,” pungkas Rudy Susmanto.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Trem di Kota Bogor Diuji Coba 2026

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:22 WIB
X