RBG.id - Perayaan kemenangan Persib Bandung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu (25/5/2025), berakhir ricuh setelah sejumlah oknum Bobotoh melakukan tindakan perusakan.
Euforia yang seharusnya menjadi momen bahagia justru berubah menjadi insiden yang mencoreng nama baik suporter dan klub kebanggaan warga Jawa Barat tersebut.
Sejumlah fasilitas stadion dilaporkan mengalami kerusakan, termasuk pagar pembatas dan kursi tribun.
Baca Juga: Erick Thohir Rombak Total Manajemen Sarinah, Adik Ipar Raffi Ahmad Diangkat Jadi Komisaris
Dedi Mulyadi Ambil Tindakan
Aksi berlebihan yang dilakukan oleh sebagian kecil oknum Bobotoh ini langsung menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Dalam keterangannya kepada awak media di Gedung DPRD Jawa Barat pada Senin (26/5/2025), Dedi menyatakan kekecewaannya.
“Perbuatan tersebut tidak mencerminkan sikap Bobotoh sebagai pendukung Persib yang menjunjung sportivitas dan menjauhi sikap arogan,” ujarnya.
Baca Juga: Viral Kasus Kecelakaan Maut Mahasiswa UGM, Pelaku Diduga Sodorkan Rp1 Miliar untuk Uang Tutup Mulut
Dedi menilai tindakan perusakan tersebut tak hanya merusak fasilitas publik, tetapi juga nama baik Persib Bandung dan masyarakat Sunda yang dikenal dengan nilai kesopanan dan keramahannya.
"Jangan sampai muncul citra bahwa pendukung kita tidak berpendidikan dan arogan. Itu harus segera ditindak," tegasnya.
Sebagai bentuk keseriusan dalam menangani kasus ini, Dedi mengaku telah menghubungi Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono, untuk menindak para pelaku.
Artikel Terkait
Heboh Gubernur Dedi Mulyadi Pernah Main Sinetron 7 Manusia Harimau, Apa Perannya?
5 Potret Dedi Mulyadi Main di Sinetron 7 Manusia Harimau, Adu Akting Bareng Willy Dozan
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Temui Menteri HAM di Jakarta, Bahas Pendidikan Barak Militer?
Jadi Kebanggaan Warga Jabar, Ternyata Ini Asal-usul Julukan 'Bapak Aing' untuk Dedi Mulyadi
Didatangi Dedi Mulyadi, Warga Korban Ledakan Amunisi di Garut Ternyata Pekerja Harian dengan Gaji Rp200 Ribu
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Larang Pelajar Nongkrong lewat Jam 8 Malam, Ini Alasannya