Sosok Legendaris di Atas Awan
Mbok Yem dikenal sebagai figur sederhana yang penuh keteguhan dan kasih sayang.
Sejak 1980-an, ia mendirikan warung makan di ketinggian 3.150 mdpl, tepatnya di kawasan Hargo Dalem, hanya sekitar 115 meter dari puncak Gunung Lawu.
Warung tersebut menjadi tempat istirahat para pendaki yang lelah dan kedinginan.
Ia menyajikan makanan hangat seperti nasi pecel, tempe goreng, telur ceplok, serta teh manis panas yang menjadi favorit banyak pendaki.
Meski harus memasak dengan alat seadanya dan membawa bahan makanan secara manual ke puncak, Mbok Yem tak pernah mengeluh.
Ia menerima semua pendaki dengan tangan terbuka, hingga mendapat julukan “Ibu di Atas Awan.”
Warung Mbok Yem bukan hanya tempat makan, tetapi juga rumah sementara bagi para pendaki yang membutuhkan kehangatan dan semangat.
Kini, Gunung Lawu kehilangan salah satu ikonnya. Kepergian Mbok Yem meninggalkan kenangan yang tak terlupakan di hati setiap pendaki yang pernah singgah di warungnya.
Sosoknya akan terus hidup dalam cerita dan semangat para pencinta alam.***
Artikel Terkait
Ricky Siahaan Siapa? Intip Profil Gitaris Seringai yang Meninggal Dunia Saat Tur di Jepang
Sebelum Ricky Siahaan Meninggal, Vokalis Seringai Sempat Singgung Soal Nasib Band Jika Personelnya Wafat
Gitaris Band Seringai Meninggal Dunia, Ini Perjalanan Awal Karier Ricky Siahaan di Dunia Musik
Paus Fransiskus Meninggal Dunia di Usia 88 Tahun, Ini Perjalanan Hidup Imam Katolik yang Pernah Datang ke Indonesia
Apa Itu Pneumonia Ganda? Ini Penyebab dan Gejala Penyakit yang Diidap Paus Fransiskus hingga Meninggal Dunia
Menyentuh Hati, Ini Pesan Terakhir Paus Fransiskus di Medsos Sebelum Meninggal Dunia