RBG.id -- Banjir bandang kembali melanda Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan pada Minggu, 9 Maret 2025.
Diketahui, banjir tersebut diakibatkan oleh tanggul Sungai Tuntang yang jebol pada Minggu pagi waktu sempat.
Bukan untuk pertama kalinya, banjir yang melanda kawasan tersebut sudah sedikitnya tiga kali dialami warga setempat sejak Januari 2025.
Baca Juga: Siap-siap Kemenhub Bakal Bangun Skytrain di Jabodetabek Rute Sentul-Harjamukti dan BSD-Lebak Bulus
Menanggulangi banjir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah bergerak cepat menangani tanggul jebol di Kabupaten Grobogan dengan berkoordinasi bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), serta pemerintah daerah setempat.
Untuk mempercepat proses perbaikan, BPBD telah menyiagakan dua unit ekskavator dan satu buldoser di lokasi. Rencananya, jumlah alat berat akan ditambah menjadi tiga unit ekskavator guna mempercepat pengerjaan.
“Kami sudah menyiapkan peralatan, termasuk ekskavator dan buldoser, yang sudah berada di lokasi. Perbaikan akan segera dilakukan setelah air surut,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Jateng, Bergas C. Penanggungan, dikutip RBG.id dari Tribunnews pada 10 Maret 2025.
Baca Juga: Bikin Geram! Sekelompok Warga Lempar Gelas hingga Aniaya Pembeli Saat Grebek Warung Kopi
Selain alat berat, material seperti bambu dan glugu juga telah disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Grobogan untuk memperkuat struktur tanggul yang jebol.
Tanggul tersebut sebelumnya memang dalam kondisi rapuh, meskipun sudah diperkuat dengan penumpukan material. Namun, titik jebol kali ini merupakan lokasi baru yang sejak awal sudah terindikasi melemah.
“Ini bukan titik yang sebelumnya jebol, tetapi lokasi baru. Memang sejak awal kondisinya sudah tipis,” jelas Bergas.
Baca Juga: Begini Cara Menghirup Asap Sate di Jalanan Saat Berburu Takjil Agar Tidak Membatalkan Puasa
Faktor cuaca turut berpengaruh dalam kejadian ini. Bergas menyebut, saat ini Jawa Tengah memasuki masa transisi musim hujan, yang ditandai dengan hujan deras disertai angin kencang.
“Kemungkinan dipengaruhi siklon. Biasanya, dalam masa transisi seperti ini, hujan turun deras dalam waktu singkat disertai angin kencang,” tambahnya.
Artikel Terkait
Wabup Jaro Ade Sambangi Keluarga Korban Banjir Bandang yang Terseret Arus di Sukajaya, Turut Sampaikan Belasungkawa
PGN Salurkan Paket Sembako, Bantu Warga Pulih Pasca Banjir di Bekasi
Viral! Anak dan Istri Tewas Diterjang Banjir Sukabumi, Suami Malah Santai Berjualan hingga Bikin Geram Warga
Pilu Cerita BPBD Temukan Ibu dan Anak Jadi Korban Banjir di Sukabumi: Keduanya Berpelukan dalam Kondisi Meninggal Dunia
Video Detik-detik Banjir Bandang di Grobogan Akibat Tanggul Jebol Beredar, Lumat Ratusan Rumah Warga