Banjir Jabodetabek: BMKG Ungkap Soal Fenomena Atmosfer Mesoscale Convective Complex, Apa Itu?

RBG.id – Hujan deras yang mengakibatkan banjir di Jakarta dan sejumlah daerah di sekitarnya pada hari ini disebabkan oleh fenomena atmosfer yang dikenal sebagai Mesoscale Convective Complex (MCC).

Banjir tidak hanya melanda Ibu Kota, tetapi juga merendam wilayah Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi.

Banjir mulai terjadi sejak Minggu, 02 Maret 2025 malam, saat hujan berintensitas tinggi mengguyur kawasan Jakarta dan sekitarnya. Ketinggian air di berbagai lokasi bervariasi, mulai dari satu hingga empat meter.

Baca Juga: 12 Daftar Titik Lokasi Banjir Jabodetabek, Ribuan Warga Harus Mengungsi, Jakarta dan Bogor Paling Parah

Apa itu Mesoscale Convective Complex (MCC)?

Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, menjelaskan MCC adalah sistem awan konvektif berukuran besar yang terbentuk akibat kombinasi faktor atmosfer tertentu.

Fenomena ini dipicu oleh Gelombang Rossby Equatorial yang aktif, sehingga meningkatkan pertumbuhan awan hujan serta memicu sirkulasi siklonik di perairan barat Sumatera.

“Kondisi tersebut menciptakan daerah konvergensi atau pertemuan angin dari pesisir barat Sumatra hingga bagian barat Pulau Jawa,” ungkap Andri Ramdhani dalam keterangannya, dikutip rbg.id dari Kompas pada Selasa, 04 Maret 2025.

Ia menambahkan Gelombang Rossby Equatorial dan konvergensi ini meningkatkan pasokan uap air yang berperan dalam terbentuknya hujan lebat.

Baca Juga: Mengapa Jakarta Selalu Banjir? Ternyata Ini 3 Penyebab Utama Ibu Kota 'Langganan' Banjir

“Atmosfer yang labil dengan kelembaban tinggi, sekitar 70–90 persen, semakin mendukung pertumbuhan awan konvektif dalam skala luas,” jelasnya.

Selain itu, belokan angin di bagian utara Jakarta pada malam hingga dini hari menyebabkan awan hujan bergerak masuk ke wilayah Jakarta, sehingga hujan deras terjadi di berbagai titik Jabodetabek.

Prediksi Cuaca dan Potensi Banjir di Jabodetabek

BMKG merilis berikut prakiraan cuaca dan daerah yang berpotensi terdampak banjir: