Selama tiga tahun bekerja, ia banyak belajar terkait pemasangan dan pembuatan jok mobil modifikasi serta strategi pemasaran.
“Saya ikut ngerjain jok mobil. Saya tahu generasi mobil generasi 2000 sampai 2010, saya hafal di mana-mana saja bautnya. Pada 2010, saya beranikan diri ajak teman untuk bersama-sama buka usaha di Kemayoran, mumpung masih gratis,” tambahnya.
Pengetahuan yang didapat rupanya menjadi bekal Hardianto untuk membangun bisnis sendiri. Ia nekat mengajak temannya dan berniat memulai bisnis di Kemayoran dengan memanfaatkan lokasi gratis.
Sebagai orang desa yang minim pengetahuan tentang teknologi, Hardianto juga belajar cara memasarkan layanan bengkel melalui platform digital.
Modal awal usahanya itu berasal dari penjualan sapi milik orang tuanya sebesar Rp4 juta. Awalnya, ia tidak peduli dengan harga yang ditawar konsumen, yang terpenting ada pesanan masuk.
Usai tiga tahun merinstis, usahanya berkembang hingga mempekerjakan empat karyawan.
Selanjutnyam di tahun 2013 ia mencoba peruntungan di dunia entertainment, meski hasilnya tidak sesuai yang diharapkan.
Baca Juga: Tidak Tayang di TV! Nonton Online Napoli vs AS Roma Cuma di Sini, Kualitas HD Anti Lemot
“Usaha saat itu yang penting saya dapat Rp5 juta per bulan saja sudah cukup. Saya coba masuk ke dunia entertainment, tapi enggak ada impact. Palingan jadi extras saja, numpang lewat,” lanjutnya.
Usai dua tahun mencoba berbagai casting tanpa hasil yang sesuai, ia kembali fokus pada bisnis bengkelnya.
Hardianto akhirnya memulai kembali usaha bengkelnya di Bekasi. Ia bekerja sendiri setelah berpisah dengan rekan bisnis sebelumnya.
Lantaran memiliki pengalaman di dunia entertainment, ia meningkatkan strategi pemasaran melalui digital, termasuk melalui website dan media sosial.
Baca Juga: Adu Head to Head Napoli vs AS Roma di Serie A 2024-2025: Siapa Lebih Unggul?
Tak hanya soal pemasaran, Hardianto juga terus menciptakan desain baru untuk jok mobil melalui pemanfaatan material berkualitas dan mengikuti tren internasional.
Artikel Terkait
Lahir dari Seorang Nelayan, Pradita Adityya Dulu Gagal Jual Cacing Kini Sukses Miliki 16 Toko Besi dan 8 Kapal Laut
Berawal dari Dagang Asongan dan Pempek Keliling, Kini Andi Asmara Sukses Jadi Pelopor Batu Bara di Sumatera Selatan
Sempat Bangkrut hingga Beralih Jadi Penambang Pasir, Sarjidi Kembali Sukses Bangun Bisnis Tahu dengan Omzet Rp18 Juta
Sempat Jadi Kru Acara Masak, Kini Yanuar Sukses Bangun Pabrik Dimsum Bandung hingga Punya Omzet Miliaran Rupiah
Dulu Adu Nasib Jadi Pengemudi Ojol, Kini Immanuel Ebenezer Gerungan Sukses Duduk di Kursi Wamen Ketenagakerjaan