Dirinya bersama rekan-rekannya dijemput oleh petugas yang membantu mereka mengambil barang dan mengantarkan mereka ke rumah majikan masing-masing.
Baca Juga: Cegah dari Sekarang! Ini Penyebab Anak Susah Diatur Saat Remaja, Masa Kecil Punya Pengaruh Besar
Namun, sesampainya di rumah majikan, kejahatan terselubung itu mulai terungkap.
Semua perangkat komunikasi dan identitas mereka disita, dan korban dipaksa bekerja selama dua tahun tanpa bisa pulang atau bertemu orang lain.
Selain itu, gaji baru akan diberikan setelah dua tahun bekerja oleh majikan tersebut.
Maria yang bekerja di rumah pasangan dokter dengan tiga anak, harus menjalani rutinitas yang sangat berat dan tidak manusiawi.
Pagi-pagi ia sudah harus bangun untuk menyiapkan sarapan dan hanya diberi makan pada siang hari, itu pun jika diberi oleh majikannya.
Usai hampir sebulan bekerja, Maria merasa tidak tahan dan melarikan diri pada 9 Oktober 2024 dengan bantuan tukang becak.
Namun, Maria tidak mengetahui alamat yayasan yang menjadi tujuan pelarian, ia kesulitan menemukan tempat tersebut.
Beruntung, seorang ibu yang sedang berjualan di pinggir jalan memberinya tumpangan.
Sehari setelahnya Maria akhirnya berhasil dibantu dan diantar ke Kampus STP, di mana ia bertemu dengan Pastor Polce.
Pastor Polce kini tengah menyelidiki yayasan yang terlibat di Medan.
Artikel Terkait
Sekda Kabupaten Bogor Pimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana, Upaya Mitigasi Bencana di Musim Penghujan
Pj Bupati Bogor Jelaskan Langkah Kendalikan Inflasi saat Rakor Virtual
Viral Belasan Makam di TPU Indramayu Disegel, PN Indramayu Akui Bantah Terlibat Justru Bilang Begini
Ngeri! Ini Pengakuan Babysitter di Surabaya yang Cekoki Obat Keras ke Bayi Agar Gemuk: Umum Dilakukan
Miris, Wanita 57 Tahun Dirudapaksa di Rumahnya Sendiri