Densus 88 vs Kejagung: Anggota Polisi Densus 88 Diringkus Polisi Militer Diduga Menguntit Jampidsus Kejaksaan Agung, Buntut Korupsi Timah?

RBG.ID - Baru-baru ini beredar kabar dari seorang anggota polisi dari Detasemen Khusus Antiteror atau Densus 88 ditangkap oleh polisi militer.

Penangkapan itu diduga karena melakukan pemantauan terhadap Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung, Febrie Adriansyah, ketika sedang makan malam di sebuah restoran di kawasan Cipete, Jakarta Selatan.

Menurut dua orang sumber yang mengetahui peristiwa pengintaian itu, Febrie memang menjadi pelanggan tetap di restoran yang menyajikan hidangan Prancis di sebuah rumah makan kawasan Jaksel.

Baca Juga: Pantesan Disebut Dalang Pembunuhan Vina Cirebon, Terungkap Ini Peran Pegi alias Perong

Saat itu, Febrie tiba di restoran dengan didampingi oleh seorang ajudan dan menggunakan motor patwal Polisi Militer.

Penangkapan terjadi setelah polisi militer yang mengawal Febrie merasa curiga dengan kedatangan dua individu yang diduga anggota Densus 88.

Kedua orang itu kemudian tiba di restoran sesaat setelah Febrie tiba di lokasi. Mereka terlihat datang berjalan kaki, mengenakan pakaian santai, dan memakai masker.

Insiden penangkapan Densus 88 itu terjadi pada pukul 20.00 atau 21.00 WIB malam di hari Minggu, dikutip Instagram @fakta.beriita pada Minggu (26/5/2024).

Baca Juga: Spot Healing Ternyaman Buat Nongki yang Suasannya Masih Asri Banget, Cuma 2 jam dari Jakarta, Yuk Otw Kesini

Pengawalan Febrie Adriansyah oleh polisi militer TNI terjadi bukan hanya tanpa alasan. Pengawalan itu sebelumnya telah diajukan oleh Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Militer (Jampidmil) karena Jampidsus sedang menangani kasus korupsi besar dari Timah.

Salah satunya adalah kasus korupsi Timah yang mencatat adanya suami artis Sandra Dewi, Harvey Moeis, dan tokoh kaya raya Pantai Indah Kapuk (PIK), Helena Lim.

Saat itu, jaraknya tidak jauh dari pandangan Febrie Adriansyah dua anggota kepolisian Densus 88 yang mengarahkan salah satu alat yang diduga sebagai perekam ke arah ruangan di mana Febrie itu ada.

Menyadari hal ini, polisi militer yang mengawal Febrie langsung merangkul dan membawa salah satu dari kedua anggota Densus 88 itu menjauhi restoran dan kemudian diinterogasi.

Sedangkan, salah satu anggota Densus 88 lain yang ikut mengintai aktivitas Febrie Adriansyah berhasil melarikan diri.