Minggu, 21 Desember 2025

Jabatan Bima Arya sebagai Wali Kota Bogor Dua Periode segera Berakhir, Vinus Ungkap Berbagai Warisan Masalah

- Rabu, 11 Oktober 2023 | 21:31 WIB
Yusfitriadi / Bima Arya
Yusfitriadi / Bima Arya

RBG.ID – Jabatan Bima Arya sebagai Wali Kota Bogor dua periode segera berakhir. Sejumlah pembangunan sudah dilakukan, namun dianggap masih menyisakan berbagai masalah.

“Karena memang saya melihatnya berbagai program yang lakukan dalam dua periode sebagai Wali kota Bogor lebih banyak sisi atribut dan orientasi pencitraannya,” ungkap Founder Yayasan Visi Nusantara (Vinus) Yusfitriadi, Rabu (11/10/2023).

“Kita bisa saksikan langsung, program lebih banyak penataan lingkaran tengah Kota Bogor, yang tidak bersentuhan langsung dengan masyarakat,” sambung Yusfitriadi.

Baca Juga: Ini Kebutuhan Serat Per Hari untuk Tubuh, Ternyata Perempuan dan Laki-laki Berbeda

Pria yang juga pengamat sosial politik itu menyontohkan, penataan taman hingga penataan trotoar dengan mempersempit jalan raya Kota Bogor.

“Begitupun jika melihat publikasi progress di media sosial pemerintah Kota Bogor itu sangat minim, justru yang penuh dengan "pencitraan" adalah media pribadinya wali kota,” tegas Yusfitriadi.

Sehingga, kata Yusfitriadi, terkesan suatu program untuk meningkatkan pencitraan pribadi melalui Pemerintah Kota Bogor.

Baca Juga: Viral, Tren Ayah Bikin Perjanjian Tertulis ke Anak Perempuannya Tidak Boleh Pacaran hingga Lulus Kuliah

“Begitupun dengan berbagai kebijakan yang sampai saat ini tidak berujung, seperti konversi angkot ke bus, faktanya dia sendiri akhir-akhir ini mengutarakan kejengkelannya dengan kemacetan dan semerawutnya angkot, sampai mendapatkan predikat kota termacet ke lima di Indonesia,” tutur Yusfitriadi.

Lebih lanjut ia mengatakan, kebijakan yang lain adalah penataan Terminal Baranangsiang.

Menurut dia, beberapa program yang juga tidak terlihat prigressnya adalah kebijakan sekolah ibu, termasuk “bom waktu” PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) di Kota Bogor.

Baca Juga: Mahasiswa UB Temukan Teknologi Deteksi Penyakit Melalui Ultrasound Tanaman

Tidak hanya itu, sambung Yusfitriadi, indeks pembangunan manusia (IPM) menurut data BPS masih kalah oleh Kota Depok.

“Kota Depok berada di 82,46 persen sedangkan Kota Bogor berada di 77,17 persen,” tegas Yusfitriadi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Trem di Kota Bogor Diuji Coba 2026

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:22 WIB
X