RBG.id - Dana donasi yang diterima Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur sebanyak Rp32.141.342.999. Dana yang telah diterima tersebut telah dikeluarkan sebanyak Rp18.901.060.000 dan tersisa Rp13.220.586.408 yang saat ini masuk kedalam Rekening Kas Umum Daerah (RKUD). Meski sudah masuk dalam kas daerah, dana donasi tersebut masih bisa digunakan, namun dilihat dari urgensi penggunaannya.
Juru Bicara Tim Penanganan Bencana Pemkab Cianjur, Budhi Rahayu Toyib mengatakan, memasuki lewat tahun anggaran 2022, sisa dana donasi disetorkan ke RKUD dan masih bisa digunakan untuk keperluan lainnya yang bersifat darurat.
"Saat ini, sisa dana donasi sudah masuk RKUD. Dana tersebut bisa digunakan ketika ada parsial atau merubah menjadi APBD yang masuk dalam status Biaya Tidak Terduga (BTT) dengan sifat darurat atau urgensi," ujarnya.
Dari data yang diterima Radar Cianjur, rincian pengeluaran dana donasi yang sudah dibelanjakan oleh Pemkab Cianjur meliputi dapur umum pengungsi serta relawan oleh Dinas Sosial (Dinsos) Rp90 juta, pembuatan jemuran di tenda pengungsian Lapang Prawatasari oleh Distasmen Zeni Bangunan 2/III Rp25.779.000, pengadaan tenda, matras serta peralatan listrik oleh Bidang Logistik Penanganan Gempa Bumi Cianjur Rp2.923.900.00, administrasi bank Rp6.000, pengadaan peralatan pembersih puing-puing oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dana stimulan hunian sementara darurat yang terdampak bencana alam gempa bumi oleh Tim Penyaluran Dana Stimulan Rp14.655.000.000 dan pengadaan peralatan pembersihan puing-puing oleh BPBD Rp397.875.000.
Pengeluaran tersebut cukup dilaporkan atau diinformasikan ke Dewan Perwakilan Rayat Daerah (DPRD) Cianjur. Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Cianjur, Ganjar Ramadhan mengungkapkan, selama pengeluaran yang bersifat darurat atau urgensi, bisa digunakan untuk pembelanjaan.
"Bisa dikeluarkan dana tersebut, tapi dilihat dulu urgensinya seperti apa dan dilaporkan juga sebagai informasi ke dewan," singkatnya. (kim)
