RBG.id - Kurang lebih seribu massa melakukan aksi di Pendopo Kabupaten Cianjur untuk menuntut keadilan dan keterbukaan mengenai bantuan kebencanaan kepada masyarakat yang terdampak.
Massa yang melakukan aksi tersebut merupakan gabungan dari berbagai elemen. Dalam tuntutannya, massa meminta untuk bertemu dengan Bupati Cianjur, Herman Suherman dan meminta transparansi mengenai bantuan stimulan yang belum sepenuhnya tersalurkan.
Mengantisipasi terjadinya kericuhan, perwakilan massa yang berorasi pun diajak untuk melakukan mediasi yang turut disaksikan Kapolres Cianjur, AKBP Doni Hermawan dan Dandim 0608/ Cianjur, Letkol Arm Haryanto. Perwakilan massa diterima oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, Cecep Alamsyah.
BACA JUGA : Aneh, Muncul Pulau Baru Pasca Gempa di Maluku
Mendapati penerima massa aksi bukan orang nomor satu di Kabupaten Cianjur, sempat merasa kecewa dan sedikit terjadi ketegangan. Namun, meski diterima oleh Sekda Pemkab Cianjur, Cecep Alamsyah, setiap perwakilan massa mengutarakan mengenai bantuan stimulan dan masyarakat yang merasa sudah lelah tinggal dalam tenda.
Koordinator Aksi, Deni Sunarya mengatakan, pihaknya mempertanyakan mengeani Biaya Tidak Terduga (BTT) dengan besaran Rp65 miliar yang belum tersalurkan sepenuhnya.
“Tuntutan kami, mengenai BTT yang Rp65 miliar belum tersalurkan semua. Selain itu, jangan ada pihak ketiga untuk membangun, nanti malah ada masalah lagi. Kami meminta juga dari pihak Bank Mandiri juga dihadirkan,” ujar pria yang biasa disapa Mang Gawel ini.