teknologi

Ini Spesifikasi Pesawat Boeing 737-8AS, Armada Penerbangan Jeju Air yang Terbakar di Bandara Internasional Muan

Senin, 30 Desember 2024 | 17:48 WIB
Pesawat Boeing 737 milik Jeju Air. (Foto/ Instagram @hoyatoya.)

Pesawat yang mengalami kecelakaan ini memiliki usia operasional 15 tahun 4 bulan, yang masih berada dalam batas wajar untuk pesawat komersial jika dirawat dengan baik.

Namun, sejumlah laporan dan analisis awal menunjukkan beberapa faktor yang mungkin berkontribusi terhadap kecelakaan tersebut:

1. Birdstrike

Pilot dilaporkan menghadapi birdstrike atau tabrakan dengan burung, yang mengenai salah satu atau kedua mesin.

Meskipun birdstrike adalah kejadian yang relatif umum dan biasanya dapat ditangani, kondisi mesin yang terkena dampak dapat memengaruhi kemampuan pesawat untuk mendarat dengan aman.

Baca Juga: Kebakaran di Gedung Rektorat UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, Ruang Sekretariat Dilalap Si Jago Merah: Berkas Penting Selamat

2. Pengaturan Flap Tidak Normal

Rekaman video dan analisis dari pakar aviasi menunjukkan kemungkinan pesawat mendarat dengan flap tidak dideploy sepenuhnya.

Flap adalah komponen penting untuk memperlambat kecepatan dan menambah daya angkat saat mendarat. Ketidaksesuaian dalam pengaturan ini dapat membuat pesawat lebih sulit dikendalikan.

3. Kecepatan dan Panjang Landasan

Boeing 737-8AS memerlukan landasan pacu dengan panjang minimal sekitar 1.800 meter untuk mendarat dengan aman.

Bandara Muan memiliki landasan yang memadai, tetapi jika pesawat datang dengan kecepatan terlalu tinggi atau mengalami kendala teknis, hal ini dapat menyebabkan pesawat melewati batas landasan dan menabrak pagar, seperti yang terjadi dalam insiden ini.

Baca Juga: Bencana Jeju Air Tewaskan 179 orang, Pemerintah Dituntut Bertanggungjawab dan Ungkap Penyebab Kecelakaan

4. Manajemen Krisis oleh Kru

Dalam situasi darurat seperti birdstrike, kru harus segera mendiagnosis masalah dan menentukan langkah terbaik.

Halaman:

Tags

Terkini