Senin, 22 Desember 2025

3 Mahasiswa Lintas Perguruan Tinggi Ciptakan Triduzzle untuk Bantu Anak Tunagrahita, Begini Cara Kerjanya

- Senin, 31 Juli 2023 | 11:21 WIB
3 mahasiswa dari IPB, Universitas Diponegoro, dan ITB yaitu Volika Sinci Sari, Intan Safa Bisyarah, dan Ahmad Aziz menciptakan produk inovatif bernama Triduzzle
3 mahasiswa dari IPB, Universitas Diponegoro, dan ITB yaitu Volika Sinci Sari, Intan Safa Bisyarah, dan Ahmad Aziz menciptakan produk inovatif bernama Triduzzle

 

RBG.ID - 3 mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Diponegoro, dan Institut Teknologi Bandung (ITB) yaitu Volika Sinci Sari, Intan Safa Bisyarah, dan Ahmad Aziz berhasil menciptakan sebuah produk inovatif yang diberi nama Triduzzle melalui kompetisi TSRA (Tanoto Student Research Group).

Triduzzle atau Three in One Educational Puzzle merupakan sebuah alat pembelajaran ringan yang dirancang untuk merangsang sensor motorik, audio, dan visual anak tunagrahita.

Triduzzle terbuat dari Plastik PCB yang aman serta mudah digunakan oleh anak tunagrahita.

Baca Juga: YoungK DAY6 Umumkan Tanggal Perilisan Full Album Pertamanya ‘Letter with notes’

Alat ini, digunakan dengan cara menyatukan sisi-sisi jaring-jaring kubus hingga membentuk satu kubus utuh.

Triduzzle dapat mengeluarkan suara “permainan dimulai” secara otomatis.

Setelah itu, anak-anak akan dihadapkan pada pemilihan level yang tersedia, mulai dari level 1 hingga 5.

Baca Juga: Begini Kondisi Terkini Arsy Hermansyah Usai Jatuh dari Ketinggian 2 Meter saat Bermain Monkey Bar

Setelah level dipilih, alat ini akan memberikan instruksi dalam bentuk suara dari dalam kubus untuk memasukkan puzzle huruf ke sisi kubus yang sesuai.

Anak yang dapat menjawab dengan benar akan mendapatkan apresiasi atas prestasinya lewat suara dan juga nyala dari alat.

Sebaliknya, jika terjadi kesalahan, anak akan didorong untuk mencoba lagi.

Baca Juga: Tinggal di Cirebon? Dicari 5 Instruktur Bahasa Jepang Fujiwara Global Access

"Kami menyadari pentingnya repetisi dalam pembelajaran anak, sehingga para guru perlu bersabar untuk terus mengulang materi. Oleh karena itu, kami merancang alat ini agar anak dapat melakukan repetisi secara mandiri sehingga guru hanya perlu berperan sebagai pengawas," ujar salah satu anggota tim pembuat Triduzzle, Volika Sinci.

Triduzzle mendapatkan respon positif dari para pengguna saat diujicobakan di SLB Cipaganti Bandung.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X