"Juga gandum, padi dan sebagainya, hasil ini akan diberikan kepada masyarakat setelah dipotong biaya operasional 70 persen," jelasnya.
"Khususnya di Ciemas ini diperkirakan kalau 30 juta per ton. Ini nanti kalau 1 hektare itu 20 juta, di lahan ini diperkirakan akan terjadi perputaran uang sebesar Rp30 juta, sehingga masyarakat di desa ini akan sejahtera," sambungnya.
Tidak hanya itu, lanjut Dudung, TNI AD juga ada pencanangan air bersih menggunakan pompa hydrant yang telah dilaksanakan dan tersebar di seluruh Indonesia.
"Yang sudah kita tanam 600 lebih, sehingga masyarakat yang tadinya harus menanggung air dari jauh, saat ini sudah sampai di rumah," terangnya.
Menurut Dudung, air merupakan kebutuhan utama, sehingga dengan air mengalir akan berdampak kepada pertanian di masyarakat. "Yakni kembali tumbuh perekonomian di masing-masing masyarakat meningkat ataupun terpenuhi," tandasnya (cr2).