RBG.ID,SUKABUMI - Para petani cabai rawit di Desa Kebonpedes, Kecamatan Kebonpedes, mengeluhkan hama patek yang kerap menyerang terhadap tanaman cabai rawit. Apabila, tidak segera ditanggulangi, maka dapat berpotensi ancaman gagal panen.
Kepala Desa Kebonpedes, Dadan Apriandani mengatakan, tingginya harga cabai saat ini, ternyata tidak hanya membawa berkah bagi para petani cabai di wilayah desa yang tengah dipimpinya tersebut.
Menurutnya serangan hama patek juga menyebabkan potensi terhadap gagal panen di saat para petani tengah menyambut harga cabai yang tengah melambung tinggi.
"Serangan hama patek itu, menyebabkan stok cabai rawit berkurang, sehingga tidak heran jika harganya cabai rawit tinggi di pasaran," kata Dadan dilansir dari laman Radar Sukabumi, belum lama ini.
Menurut Dadan, tanaman cabai di wilayah Desa Kebonpedes mulai terserang hama patek, sejak dua bulan terakhir, tepatnya sejak April 2022 kemarin. Hama tersebut, kerap menyerang tanaman cabai muda sehingga buah cepat membusuk, tangkai mengering dan yang paling parah menyebabkan tanaman mati.
"Iya, memang kalau tidak secepatnya diantisipasi maka dapat berpotensi gagal panen. Tapi, Alhamdulillah, untuk di wilayah desa kami tidak ada laporan dari para Poktan tanaman cabainya itu sampai gagal panen," ujarnya.
Hama patek ini, sambung Dadan, muncul akibat faktor cuaca yang tidak menentu. Musim hujan yang biasanya sudah jarang turun di pertengahan tahun, justru intensitasnya masih tinggi.