sukabumi

Empat Bulan, 361 Orang Warga Kota Sukabumi Terjangkit DBD

Minggu, 29 Mei 2022 | 19:44 WIB
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Wahyu Handriana saat ditemui di ruang kerjanya, belum lama ini.

RBG.ID, SUKABUMI - Dinas Kesehatan Kota Sukabumi menyebutkan kasus demam berdarah dengue atau DBD di Kota Sukabumi selama Januari hingga April 2022 mencapai 361 orang. Dari jumlah itu tiga orang meninggal dunia.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Wahyu Handriana merinci, pada Januari terdapat 128 orang, Februari 137 orang, Maret 36 orang, dan April 59 orang.

"Kami berupaya memperkecil kewaspadaan masyarakat terhadap DBD ini. Salah satunya dengan menekan angka kasus DBD, sehingga ketakukan yang terjadi di masyarakat tidak semakin meluas," kata Wahyu.  

Ia memaparkan, ada tiga tipe yang harus diwaspada terkait kasus DBD ini, dari mulai yang biasa saja sampai dengan sangat mematikan. Diantaranya demam dengue syok sindrom, demam dengue saja, dan demam sakit badan.
 
"Minimal, demam dan sakit badan. Manusia juga terkena tingkat menengah akan ada gejala itu seperti bintik - bintik merah dan terakhir yang dianggap akan membahayakan, seperti keluar darah di hidung atau mimisan tandanya tidur sangat tinggi," ungkapnya.

Lanjut Wahyu, untuk proses penanganannya saat ini semuanya teratasi dengan baik, enam rumah sakit tentu akan menjamin persoalan obat obatan, seperti bintik-bintik. Itu bisa ditangani di rumah sakit, tetapi gejalanya sudah meningkat tinggi sampai mimisan beda secara penanganannya.
 
"Kalau sudah Mimisan kita langsung menanganinya lewat dokter spesialisnya, karena akan berbeda secara penanganan lebih dikhususkan," terangnya.
 
Masih kata wahyu yang harus diantisipasi saat ini, adalah bagaimana hidup bersih tidak hanya di lingkungan rumah sendiri, melainkan tetangga-tetangga, karena penyakit DBD itu susah diperkirakannya.

"Banyak juga dirumahnya semua bersih, tetapi di lingkungan rumah, maupun di sekolah bisa menyebabkan DBD ini menyerang," paparnya.

Wahyu mengimbau kepada seluruh masyarakat agar bersama-sama menjaga lingkungan dengan baik.
"Contoh kecilnya, ketika masyarakat menemukan potongan pohon pepaya yang belobang dan menyisakan air tergenang di dalamnya segera buang, karena itu juga bisa menjadi sarang nyamuk," pungkasnya (cr1).

Tags

Terkini