RBG.ID - Mengganti utang puasa Ramadhan atau kerap disebut dengan qadha puasa menjadi kewajiban bagi seorang muslim yang pelaksanaannya pun diperlukan niat dan sesuai dengan tuntunan agama, terutama bagi wanita yang mengalami haid.
Menurut buku Fikih Sunnah Wanita karya dari Abu Malik Kamal Ibn Sayyid Salim, wanita yang sudah haid mempunyai kewajiban untuk membayar hutang puasangnya walau haid keluar di menit-menit terakhir sebelum terbenamnya matahari.
Sebagai contoh, di tengah puasa Ramadhan, kamu yang merupakan seorang wanita mengalami haid selama 7 hari.
Baca Juga: Balik ke Setelan Pabrik! Begini Modus Gilang Bungkus untuk Kelabui Korban Pelecehan Fetis Kain Jarik
Maka, nantinya kamu harus mengganti utang puasa 7 hari tersebut di lain waktu di luar bulan Ramadhan.
Banyak ulama berpendapat bahwa, haid yang terjadi lebih dari 15 hari dianggap sebagai darah istihadhah, atau darah yang keluar karena penyakit.
Lantas, bagaimana cara bayar utang puasa karena haid yang perlu diketahui oleh setiap wanita?
Cara Membayar Utang Puasa Karena Haid.
Baca Juga: Diduga Kembali Beraksi, Gilang Bungkus Sempat Dibui 5,5 Tahun Atas Kasus Pelecehan
Usai mengetahui utang puasa karena haid wajib dibayar di lain hari, namun masih banyak bertanya-tanya bagaimana cara yang benar untuk mengganti puasa tersebut.
Adapun, cara bayar hutang puasa karena haid adalah dengan me-qadha puasa. Hal ini juga sesuai dengan HR. Muslim dari Aisyah RA:
كَانَ يُصِيْبُنَا ذَلِكَ فَنُؤْمَرُ بِقَضَاءِ الصَّوْمِ وَلاَ نُؤْمَرُ بِقَضَاءِ الصَّلاَةِ
Artinya: "Adalah kami mengalami (haid) dan diperintahkan meng-qadha puasa dan tidak diperintah qadha salat".
Baca Juga: Waduh! Warganet Semprot Prabowo Buntut Angkat Ifan Seventeen Jadi Dirut Produksi Film Negara
Lebih lanjut, bagi wanita yang meninggalkan puasa karena sedang haid juga dianggap masih sanggup untuk mengganti puasanya di kemudian hari sehingga tak perlu membayar fidyah.
Niat Mengganti Puasa Ramadhan
Adapun, niat untuk mengganti puasa Ramadhan tahun lalu ini bisa dilaksanakan di malam hari setelah maghrib sampai sebelum fajar menyingsing atau sama halnya dengan menjalankan puasa sebagaimana puasa wajib.
Selain itu, niat juga bisa diucapkan dalam atau dilafalkan. Berikut adalah niat mengganti puasa Ramadan atau qadha puasa dalam bahasa Arab dan artinya:
Baca Juga: Masih Ingat Gilang Bungkus? Terpidana Kasus Pelecehan Seksual yang Punya Fetis Diluar Nalar Diduga Kembali Beraksi
"Nawaitu shauma ghadin ‘an qadha’I fardhi syahri Ramadhana lillahi ta‘ala"
Artinya: "Saya niat berpuasa esok hari untuk mengganti puasa wajib Ramadhan karena Allah Ta’ala."
Tata Cara dan Waktu Pelaksanaan Pengganti Puasa Ramadhan
1. Ucapkan Niat
Di malam sebelumnya, dianjurkan membaca niat qadha puasa Ramadhan.
2. Makan Sahur
Ketika ingin berpuasa, disunnahkan agar kalian makan sahur sebelum waktu subuh sama seperti puasa wajib Ramadhan supaya tetap mempunyai energi saat beraktivitas.
Baca Juga: Jubir BUMN Bongkar Alasan Tunjuk Ifan Seventeen Sebagai Dirut PT Produksi Film Negara
3. Menahan Diri
Sama seperti saat puasa Ramadhan, mereka yang tengah qadha puasa juga dianjurkan untuk menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari (Maghrib).
4. Berbuka puasa
Saat waktu maghrib tiba, maka yang sedang qadha puasa bisa berbuka dengan mendahulukan sunnah seperti makan kurma atau minum air putih.
Waktu Pelaksanaan Mengganti Puasa Ramadhan
Sebagai informasi, mengganti puasa Ramadhan atau qadha puasa ini bisa dilaksanakan kapan saja sepanjang tahun.
Baca Juga: Sederet Tugas dan Tanggung Jawab Ifan Seventeen Usai Didapuk Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
Namun, ada beberapa hari yang diharamakn untuk melaksanakan puasa ini, seperti saat Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha dan hari-hari Tasyrik.
Bahkan, disarankan jika ingin mengganti puasa ini bisa dilaksanakan usai bulan Ramadhan selesai supaya kewajiban ini tidak tertunda-tunda.