Mardiono mengaku tak punya ambisi politik untuk menjabat Ketum PPP. Sudah berkali-kali diminta, namun ditolak.
Baca Juga: Mau Nonton Konser NCT Dream? Yuk, Simak Cara Bikin Rekening Livin’ by Mandiri
Pada muktamar PPP di Pondok Gede, Jakarta, misalnya. Peserta muktamar mendaulatnya sebagai ketua umum, namun saat itu juga dia menolak.
’’Saya bilang tidak siap dan belum maksimal mengabdi,’’ ungkapnya.
Begitu pula saat muktamar PPP di Surabaya.
Baca Juga: Anggaran Kemiskinan Rp500 Triliun Digunakan untuk Rapat di Hotel, DPR: Ini Bencana
Ketika itu, dia mengaku diminta oleh KH Maimoen Zubair (almarhum) untuk menjadi ketua umum sebagai penengah konflik antara Djan Faridz dan Romahurmuziy. Namun, dia menyatakan tetap belum siap.
Mardiono juga menegaskan, dirinya yang berjuang di tengah krisis PPP ketika Romahurmuziy selaku ketua umum ditangkap KPK.
Dia pun turut mengantarkan Suharso Monoarfa terpilih menjadi ketua umum dalam muktamar PPP di Makassar.
Baca Juga: Viral Wisatawan Asing Coret Tembok Sekolah di Bali Ketahuan Niluh Djelantik
Sekjen DPP PPP Muhammad Arwani Thomafi menegaskan, pihaknya tengah berjuang untuk dapat mengembalikan suara PPP dalam Pemilu 2024.
’’Kami fokus menyiapkan tahapan pemilu, menyiapkan caleg, saksi, dan lainnya, serta mengampanyekan agar kami bisa mengembalikan suara di DPR,’’ ujarnya. (yog/c18/hud)
Artikel Terkait
Kembali Gabung PPP, Ini Jabatan Baru Muhammad Romahurmuziy
Mantan Terpidana Korupsi Romahurmuziy Kembali ke PPP, Begini Reaksi KPK
Bantah Gabung PPP, Sandiaga Uno Tegaskan Masih Kader Gerindra
Gabung PPP, Romahurmuziy Bakal Dijadikan Duta Antikorupsi
Warga dan Simpatisan PPP Subang Ikut Gebyar Senam Sehat