politik

Jangan Lagi Saling Mengumpat, Masyarakat Diminta Hilangkan Istilah Cebong dan Kampret di Pemilu 2024

Minggu, 9 Juli 2023 | 13:16 WIB
ILUSTRASI: Pemilu (dok JawaPos.com)

RBG.ID-JAKARTA, Pada Pilpres 2019 lalu, para pendukung calon presiden (capres) terbelah menjadi dua. Bahkan, diantara dua pendukung ini sering saling ejek dengan sebutan cebong dan kampret.

Kini, Polri telah mewanti-wanti kepada masyarakat agar tidak lagi terbelah akibat perbedaan pilihan politik. Begitu juga dengan istilah cebong dan kampret, tidak boleh lagi terjadi pada Pemilu 2024.

As SDM Kapolri, Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, Polri berharap pesta demokrasi berjalan dengan baik. Sehingga tidak ada lagi saling mengumpat akibat perbedaan pilihan.

Baca Juga: Lontarkan Dukungan Buat Prabowo Subianto, PDI Perjuangan Segera Panggil Effendi Simbolon

"Menghadapi pesta demokrasi jangan lagi diisi dengan hal-hal yang justru memecah belah bangsa. Kelompok minoritas, kelompok mayoritas, kampret, cebong itu pasti akan terjadi," kata Dedi kepada wartawan, Sabtu (8/7/2023).

Dedi kemudian membahas kebelakang terkait Pemilu 2019 silang. Dikatakanya, saat itu Polri terbilang berhasil melakukan cooling system lantaran menggandeng pihak-pihak terkait untuk menjaga situasi tetap kondusif.

"Kalau dulu kita namanya Satgas Nusantara bekerja sama dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, teman-teman media selalu membranding, selalu menginformasikan tentang keberagaman, tentang modernisasi beragama, tentang kebhinekaan, tentang persatuan dan kesatuan bangsa ini," jelasnya.

Baca Juga: Pengangtin Baru asal Rancabungur yang Hilang Akhirnya Pulang dan Langsung Diceraikan Suaminya

Lebih lanjut, Jenderal bintang dua ini menyampaikan, peran media sangat penting untuk menyuarakan aspirasi, kritikan maupun saran dari masyarakat.

"Bapak Kapolri selalu menekan kepada kita bahwa Polri salah satu tugasnya mendengarkan apa yang menjadi keluhan masyarakat, Polri juga harus mendengarkan masukan kritik maupun apapun namanya dalam rangka perbaikan Polri ke depan kita harus mendengarkan," pungkasnya.(jpc)

Tags

Terkini