RBG.ID - Penetapan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden PDIP diyakini akan mengubah peta politik.
Kuatnya posisi serta daya tawar PDIP dan Ganjar Pranowo bisa menjadi magnet untuk partai lain merapat.
Pendapat itu disampaikan Pengamat politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati.
Baca Juga: PKS Bangun 48 Posko Mudik
Dia mengatakan, pencaprecan Ganjar Pranowo setidaknya membawa sejumlah implikasi.
Yang paling utama adalah perubahan peta koalisi.
Dia menilai, dari tiga koalisi yang ada yakni Koalisi Perubahan, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) semuanya masih punya peluang bergeser. Namun jika melihat dinamika, KKIR yang paling rawan.
Baca Juga: Prabowo Sowan Jokowi, Anies Baswedan Bertemu SBY
"Sementara ini baru poros Gerindra - PKB yang ada potensi mengalami pergeseran," ujarnya.
Koalisi KKIR, lanjut dia, dinilai yang sangat rentan. Sebab, secara jumlah hanya terdiri dari dua partai.
Komposisi itu dinilai tidak cukup kuat untuk melaju dan memenangkan pilpres.
Baik PKB atau Gerindra, punya peluang merapat ke PDIP.
Hanya saja, jika Gerindra merapat, penentuan posisi capres akan jadi pekerjaan berat. Sebab, cukup sulit bagi Gerindra menempatkan Prabowo sebagai wakil ganjar. "Nah ini yang masih abu-abu," imbuhnya.