Sementara itu, kans menjalin komunikasi dengan PDIP juga disampaikan Partai Amanat Nasional. Ketua DPP PAN, Saleh Partaonan Daulay mengatakan, pihaknya masih terbuka dengan semua kelompok.
"Selalu terbuka, masih terbuka sampai sekarang," ujarnya.
Dia menyebut, meski PAN tergabung di KIB, namun hingga saat ini Partai belum mengambik keputusan calon presiden yang diusung.
Di KIB pun belum ada kesepakatan apapun.
Lebih lanjut lagi, meski PDIP sudah bisa mengusung capres sendiri, Saleh meyakini hal itu tidak dilakukan.
Sebab struktur masyarakat indonesia yang beragam menuntut adanya dukungan dari kelompok lain untuk melengkapi.
"Saya kira PDIP butuh temen," jelasnya.
Sementara itu, Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani menghormati keputusan PDIP mengusung Ganjar.
Baginya, itu merupakan hak dan kebijakan yang mesti diambil partai.
Muzani juga mengaku tidak kecewa, meski selama ini Jokowi banyak menyampaikan dukungan ke Prabowo.
"Partai politik memiliki hak untuk mencalonkan orang atau kadernya," ujarnya.
Soal potensi Prabowo menjadi wakil Ganjar, Muzani mengaku memang ada selentingan soal isu tersebut.
Dia juga mendengar usulan itu. Namun Muzani menegaskan, keputusan partai yang diambil dalam Rapimnas belum berubah.
"Keputusannya adalah Pak Prabowo calon presiden, bukan wakil presiden," imbuhnya.
Artikel Terkait
Megawati Tunjuk Ganjar Pranowo Sebagai Capres dari PDI Perjuangan
PDI Perjuangan Resmi Usung Ganjar Pranowo Jadi Capres 2024, Megawati Soekarnoputri Bilang Begini
Deklarasi Ganjar Pranowo Mirip Proses Pencalonan Jokowi
Bima Ungkap Ganjar Pranowo Masuk 9 Nama Capres yang Sempat Diusulkan PAN
Prabowo Diingatkan Agar Menolak Tawaran Cawapres untuk Mendampingi Ganjar Pranowo
Dukung Ganjar Capres 2024, Hanura dan PSI Langsung Bergabung dengan PDI Perjua ngan
Ganjar Pranowo jadi Capres, Begini Prediksi Pakar Terkait Nasib Prabowo Subianto di Pilpres 2024