Ia menambahkan, putusan MK beberapa waktu lalu tersebut banyak membuat masyarakat kecewa. Lalu, kejadian tersebut berdampak pada wajah demokrasi di Indonesia. “Dalam beberapa hal terjadi pemerosotan demokrasi di bawah pemerintahan Pak Jokowi,“ papar dia.
Pengamat Politik, Adi Prayitno mengatakan, kendati ditinggal kawan lama, tapi sikap Presiden Joko Widodo sudah jelas.
“Bagi Presiden Joko Widodo pasti jalan terus. Semua sudah terjadi. Gibran Rakabuming Raka telah daftar ke KPU berdampingan dengan Prabowo Subianto. Bagi Jokowi tak ada lagi menoleh ke belakang,“ tutur dia.
Sebagai orang yang berkuasa, tentu Presiden Joko Widodo akan mengarahkan semua sumber daya untuk memenangkan anaknya.
“Fokus ke depan menangkan Gibran Rakabuming Raka dengan semua resource yang ada. Khususnya yang konsisten di barisan Presiden Joko Widodo. Sedangkan, yang beda sikap pasti ditinggalkan,” tutur dia.
Ia menambahkan, hubungan keluarga Presiden Joko Widodo dengan partai yang membesarkannya yakni PDIP bagai api dalam sekam. Tidak ada yang mundur, tidak ada komunikasi. “Namun memang harus diakui bahwa kini Jokowi melawan pendukungnya sendiri yang selama ini pasang badan membela Jokowi,” sebut Adi.
Baca Juga: Hasil Korea Masters 2023: Duet Keramat Pecah Telor, Libas Pasangan Korea Selatan 2 Set Langsung
Hubungan Presiden Joko Widodo dengan kawan lamanya sebut saja mantan walikota Solo, FX Rudi, tokoh PDIP Solo, Seno Kusumoharjo, atau bahkan para petinggi PDIP tidak baik-baik saja. Retaknya hubungan mereka tidak menguntungkan Jokowi.
“Secara persepsi tidak menguntungkan Presiden Joko Widodo. Sebab mereka meninggalkan jokowi bukan hanya dengan luka hati, tapi dengan mengkritik habis Jokowi juga,“ kata dia.
Kendati saat ini Presiden Joko Widodo dapat kawan baru dari koalisi baru, tapi kehilangan orang-orang yang setia sangatlah rugi. (*)