”Spanduk, baliho, iklan di mana-mana tertibin dulu. Ya kan. Yang paling penting itu masjid jadi tempat politik uang tertibkan dulu deh,” ujarnya.
Rahmat Bagja akhirnya menyampaikan klarifikasi.
Dia mengatakan, pernyataannya dalam diskusi di kantor kepala staf kepresidenan terkait opsi penundaan pilkada pada Rabu (12/7) itu hanya sebatas diskusi.
”Itu pun masih diskusi, bukan kemudian usulan lembaga,” ujarnya.
Yang disampaikan, lanjut dia, adalah potensi kerawanan dan keamanan terkait jadwal yang berimpitan.
Namun, secara kelembagaan Bawaslu tidak mengusulkan ditunda.
Baca Juga: Begini Tanggapan Pengacara Pelapor Soal Bantahan Pihak Mario Teguh Terima Duit Rp 5 M
Pihaknya yakin potensi masalah masih bisa dicarikan solusinya.
Atas dasar itu, pihaknya tidak akan mengusulkan ide tersebut ke DPR maupun pemerintah.
Baca Juga: Lumpuh Sejak Lama, Pasien asal Pamijahan Ini Mendapat Perhatian Langsung dari Mensos Tri Rismaharini
”Tidak ada pembahasan di Komisi II (DPR),” jelasnya. (far/c19/ttg)
Artikel Terkait
PDI Perjuangan Siap Usung Kaesang Pangarep di Pilkada Depok
PSI Tak Masalah jika Kaesang Gabung PDI Perjuangan untuk Maju di Pilkada Depok
Jokowi Serahkan Sepenuhnya kepada Kaesang yang Ingin Maju Pilkada Depok
Jaro Ade Mengaku Bersyukur Kembali Dipercaya Partai Golkar untuk Maju di Pilkada Kabupaten Bogor
Desain Keserentakan Pemilu dan Pilkada di Indonesia Dari Tahun ke Tahun
Ketua Bawaslu Gulirkan Opsi Penundaan Pilkada 2024, Begini Penjelasannya
Bawaslu Dinilai Tidak Punya Kapasitas Mengusulkan Penundaan Pilkada 2024, Hanya Bikin Geram Masyarakat