RBG.ID – Pemilu 2024 dinilai sejumlah kalangan memiliki tingkat kerawanan tertinggi pascareformasi.
Sebab, Pemilu 2024 dihelat di tengah tren perkembangan situasi dan kondisi demokrasi yang menurun.
Kekhawatiran itu belakangan menjadi pemantik belasan organisasi sipil mendeklarasikan Komunitas Pemilu Bersih.
Baca Juga: Sudah Seminggu Indra Bekti Pisah Rumah, Hak Asuh Anak Diambil Alih Aldila Jelita
Mereka berdiri untuk bersama-sama mengawal pelaksanaan Pemilu 2024 berlangsung luber dan jurdil.
Kaka Suminta, anggota komunitas yang juga menjabat Sekjen Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP), menjelaskan, berdasar pengalamannya memantau sejak 1998, situasi menjelang 2024 paling mengkhawatirkan.
’’Baru kali ini saya punya kekhawatiran paling besar,’’ ujarnya dalam deklarasi di kantor Formappi, Jakarta.
Baca Juga: Indra Bekti Buka Suara dan Ungkap Kondisinya Usai Digugat Cerai Dilla
Penurunan kualitas demokrasi di dunia internasional, lanjut dia, terasa hingga Indonesia.
Di dalam negeri, Kaka menyebut kemandirian penyelenggara maupun pengawas menjadi satu persoalan.
Dalam sejumlah kebijakan, dia menilai penyelenggara tunduk pada kemauan partai politik.
Bahkan, dalam tahap verifikasi, sebuah fenomena baru muncul.
Baca Juga: Semacam Flu Tetapi Bukan: Ketahui Penyakit Musim Hujan Leptospirosis
Yakni, dugaan kecurangan yang dilaporkan jajaran internalnya.
Artikel Terkait
Hadiri Rakornas PAN, Zulhas: Bagi Kami, Presiden adalah Panglima Tertinggi
Jokowi Ingatkan PAN Jangan Salah Memilih Mitra Koalisi
Di Depan Kader PKS, Anies Baswedan Sebut Kemenangan Bisa Diraih dengan Kerja, Kerja, dan Kerja
Prabowo dan Muhaimin Akan Segera Bertemu, Bahas Terkait Apa?
Dokter Rayendra Mantap Mencalonkan Diri Jadi Wali Kota Bogor, Ini Strateginya!