RBG.ID - Civil Alliance for a Stable and Established Democracy (CASED) resmi diluncurkan, Jumat (15/9/2023) bertepatan dengan hari Demokrasi Internasional.
Dalam hari peluncurannya, CASED mengadakan forum Diskusi Demokrasi yang mereka selenggarakan secara hybrid, melalui zoom meeting dan juga offline yang bertempat di kantor sekretariat mereka di Cibinong.
Dalam Diskusi Demokrasi yang CASED beri tema “Peran Pro-Aktif Kelompok Muda dalam Merevitalisasi Substansi Demokrasi Indonesia”, menghadirkan tiga narasumber perempuan yang bergelut dalam isu-isu kebangsaan dan demokrasi, yaitu Umiroh Fauziah (Ketua Umum KOHATI Pimpinan Besar Himpunan Mahasiswa Islam), Putri Suryaningsih (Wakil Ketua Bidang Kesarinahan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, DPK Universitas Djuanda), dan Naotalia Apapyo (Pegiat Pemilu dan Demokrasi).
Direktur CASED, Ramdan Nugraha, dalam narasi pembukaan peluncuran CASED, menyampaikan bahwa forum tersebut sengaja mengundang para srikandi muda demokrasi sebagai bentuk edukasi demokrasi kepada khalayak berdasarkan empirisme mereka yang sudah banyak bergumul dengan isu-isu demokrasi baik dalam teori maupun praksis gerakan.
Menurut Direktur CASED Ramdan Nugraha, kehadiran dan keterlibatan kelompok aktivis perempuan muda di ruang demokrasi masih cukup terbatas dan masih terjebak dalam narasi affirmative-action, yang seolah-olah mengakomodir kelompok perempuan untuk berkiprah, namun dalam saat yang bersamaan, juga membatasi mereka dalam keterwakilan 30% perempuan yang masih sangat bersifat kuantitatif.
Direktur CASED Ramdan Nugraha berharap, CASED akan menjadi satu dari banyak gerakan anak muda yang masih memiliki kesadaran berpikir dan berbuat untuk sama-sama memberi kontribusi kepada perbaikan-perbaikan sosial di masyarakat.
Baca Juga: SSB se-Jabodetabek Antusias Ikuti Turnamen Brimob Cup III 2023 di Kota Bogor
Karena menurut dia, kelompok muda memiliki tanggungjawab moral untuk bagaimana menyiapkan generasi baru yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan dalam multi-dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara di masa depan, dengan peran dan fungsi yang dimiliki masing-masing.
Sedangkan, Ketua Umum KOHATI PB HMI, Umiroh Fauziah, membedah banyak permasalahan keterlibatan dan kiprah kelompok perempuan dalam pemerintahan.
Salah satunya adalah tentang masih kurangnya kesadaran kelompok muda untuk mengambil peran dalam berbagai ruang di pemerintahan.
Baca Juga: Segar dan Enak, Lihat 10 Manfaat Buah Nanas untuk Kesehatan, Bisa Turunkan Berat Badan
Hal ini menurutnya disebakan oleh kelompok muda yang belum banyak terekspos ke dalam diskursus tentang pentingnya masuk dan ikut andil dalam berbagai bentuk kegiatan yang berhubungan dengan kerja-kerja pemerintah yang sebetulnya membutuhkan peran-peran sipil dalam bentuk organisasi, lembaga masyarakat, dan komunitas yang semuanya bisa memberi dampak yang baik terhadap pertumbuhan demokrasi dalam hal kesetaraan antara perempuan dan laki-laki.
Baca Juga: Heboh! Bupati Maluku Tenggara Diduga Lecehkan Karyawan, Namun Korban Tiba-tiba Hilang Kabar
Artikel Terkait
Vinus Ungkap Ada Potensi Pelanggaran pada Dana Kampanye Pemilu 2024
Sindir Alasan Partai Buruh Enggan Dukung Anies, NasDem: Fokus Saja Cari Kursi di Parlemen!
Ditawari Jadi Cawapres Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil Justru Makan Bareng Prabowo Subianto
Soal Tayangan Azan yang Tampilkan Ganjar Pranowo, Begini Hasil Keputusan KPI
7 Bacaleg DPR RI dari Partai Demokrat, Golkar, Gerindra, PPP, dan Nasdem Dicoret KPU
Mahkamah Konstitusi Lagi Tolak Gugatan soal Presidential Threshold
Terungkap! Duet Cak Imin dengan Anies Baswedan di Pilpres 2024 Ternyata Hasil Istikharah dari Para Kiai