RBG.ID - Banyak yang bilang "motor listrik itu hemat banget", tapi begitu dengar kata servis baterai, sebagian langsung ciut: “Jangan-jangan mahal!” Padahal kalau dihitung secara detail, biaya perawatan motor listrik justru bisa 50 - 70 persen lebih murah dibanding motor bensin, asal tahu cara rawatnya.
Tim RBG.id merangkum penjelasan dari para mekanik dan produsen motor listrik lokal, termasuk hitungan real yang bisa kamu jadikan patokan sebelum beli.
Servis Motor Listrik: Lebih Simpel, Tapi Nggak Boleh Disepelekan
Menurut Richard, Chief of Business Elders Garage, motor listrik pada dasarnya punya sistem kerja yang jauh lebih sederhana dibanding motor bensin.
Baca Juga: Kopi Dari Hati x Diari:Tempat Nongkrong Nyaman di Leuwiliang
“Komponennya nggak sebanyak motor petrol, jadi perawatan lebih sedikit. Biasanya cuma ganti kampas rem, bersihin dinamo, dan balancing baterai tiap 6 bulan,” jelasnya.
Jadi, kalau di motor bensin kamu rutin ganti oli, busi, filter udara, sampai rantai, di motor listrik hal-hal itu nggak ada. Fokus utamanya cuma di:
- Baterai (harus dibalancing tiap 6 bulan sekali)
- Dinamo atau motor penggerak
- Controller atau inverter (semacam otak pengatur arus listrik)
Baterai wajib dicek karena fungsinya mirip bahan bakar di motor bensin. Kalau voltase nggak seimbang, bisa bikin short circuit dan overheat.
"Balancing itu kayak tune-up buat motor listrik, biar sel baterai tetap stabil dan awet,” tambah Richard.
Baca Juga: Motor Listrik Loyo di Tanjakan? Begini Penjelasan dan Cara Mengatasinya
Berapa Biaya Servisnya?
Harga servis rutin motor listrik ternyata nggak mahal-mahal amat. Mengutip data dari Petrikbike, biaya servis ringan mulai Rp100.000-an, tergantung jenis dan merek motor.
- Servis ringan + pengecekan umum: Rp100.000 - Rp150.000
- Servis sedang + balancing baterai: Rp250.000 - Rp400.000
- Servis besar (termasuk pengecekan controller/dinamo): Rp500.000 - Rp700.000
Untuk kasus ekstrem, seperti dinamo rusak berat, memang bisa tembus Rp700.000 - Rp1 juta, tapi itu tergolong jarang banget.
Bandingkan dengan motor bensin yang tiap bulan wajib servis rutin, ganti oli Rp60.000 - Rp100.000, busi Rp25.000 - Rp50.000, dan filter udara tiap beberapa bulan. Kalau dijumlah, rata-rata motor bensin bisa makan Rp300.000 - Rp500.000 per bulan, sedangkan motor listrik cukup servis dua kali dalam setahun.
Baca Juga: Beneran Kayak di Film! Spot Glamping di Puncak 2 Bogor Ini Punya Balkon View Sungai dan Air Terjun
Hitungan Real: Motor Listrik Bisa Hemat Hingga 60%
Data dari ALVA dan United Motors menunjukkan perbandingan konkret antara pengeluaran motor bensin dan motor listrik.
Motor listrik (contoh: ALVA ONE XP)
- Kapasitas baterai: 2,7 kWh
- Tarif listrik rata-rata: Rp1.699/kWh
- Biaya ngecas penuh: Rp4.587
- Jarak tempuh per cas: 70 km
Motor bensin 110cc - 125cc
- Konsumsi rata-rata: 1 liter bensin = 60 km
- Harga Pertalite: Rp10.000/liter
- Biaya per 70 km: Rp11.667
Artinya, untuk jarak tempuh yang sama, motor listrik butuh setengah biaya motor bensin. Kalau kamu pakai motor tiap hari 30 km, selisihnya bisa sampai Rp150.000 - Rp200.000 per bulan, hanya dari bahan bakar saja.
Kalau ditambah biaya servis, selisih pengeluaran antara motor listrik dan bensin makin jauh.
Dalam satu tahun pemakaian normal, motor bensin umumnya bisa menghabiskan sekitar Rp3 juta hanya untuk servis rutin. Mulai dari ganti oli, busi, filter udara, hingga perawatan CVT atau rantai.
Belum lagi biaya bensin yang bisa tembus Rp6 juta per tahun kalau motor dipakai harian untuk kerja atau kuliah. Totalnya, pengeluaran tahunan bisa mendekati Rp9 jutaan.
Sebaliknya, motor listrik nyaris bebas dari perawatan mesin yang rumit. Servis ringan dan pengecekan baterai cuma butuh sekitar Rp800 ribu per tahun, sementara biaya listrik untuk ngecas baterai penuh setiap hari rata-rata cuma Rp1 juta setahun.
Artinya, pemilik motor listrik bisa hemat hingga Rp7 juta per tahun dibanding pengguna motor bensin dengan jarak tempuh harian yang sama.
Selisih ini jelas terasa dalam jangka panjang, apalagi buat yang pakai motor sebagai kendaraan utama.
Selisihnya? Bisa hemat Rp7 jutaan per tahun!
Kenapa Bisa Lebih Murah? Ini 3 Alasannya
1. Nggak Ada Oli & Mesin Kompleks
Motor listrik nggak punya mesin pembakaran internal. Jadi, kamu nggak perlu ganti oli, busi, atau filter.
2. Efisiensi Energi Lebih Tinggi
Energi listrik jauh lebih efisien. Hampir semua daya dari baterai diubah jadi tenaga gerak, nggak banyak terbuang jadi panas seperti mesin bensin.
3. Perawatan Sederhana
Komponen bergerak lebih sedikit, jadi risiko aus dan kerusakan juga kecil. Selama baterai dan dinamo sehat, motormu nyaris bebas biaya.
Kata Mekanik: “Murah, Tapi Jangan Dianggap Nggak Perlu Servis”
Meskipun biaya perawatan motor listrik jauh lebih rendah, bukan berarti bisa dipakai tanpa servis sama sekali.
Menurut mekanik bengkel EV di Bekasi, Adi Siswanto, pengguna sering salah kaprah.
“Justru karena motornya senyap dan nggak ada getar, banyak yang lupa servis. Padahal, controller dan dinamo juga perlu dicek kebersihannya biar nggak overheat,” ujarnya.
Idealnya, motor listrik diservis ringan setiap 3 - 6 bulan sekali, atau setelah menempuh 2.000 - 3.000 km. Selain itu, balancing baterai wajib dilakukan secara berkala untuk mencegah sel tidak seimbang.
Servis Motor Listrik Murah, Tapi Perlu Disiplin
Kalau kamu mencari kendaraan hemat biaya jangka panjang, motor listrik jelas lebih menguntungkan.
Dengan biaya perawatan yang bisa turun sampai 70 persen dibanding bensin, kamu cuma perlu disiplin menjaga baterai dan nggak menunda pengecekan berkala.
Singkatnya: Motor listrik itu hemat, tapi bukan berarti tanpa perawatan. Rawat sedikit, untungnya banyak!***