otomotif

Mesin Motor Cepat Panas? Ini Kebiasaan Pengendara yang Diam-Diam Bikin Kantong Jebol

Rabu, 29 Oktober 2025 | 19:35 WIB
Ilustrasi Motor Overhead (Sumber foto: Planetban.com)

RBG.ID - Motor terasa cepat panas padahal baru dipakai sebentar? Kalau kamu sering ngerasain hal ini, kemungkinan besar bukan mesinnya yang rewel, tapi kebiasaan kamu sendiri yang diam-diam bikin motor tersiksa.

Panasnya mesin memang hal wajar, karena pembakaran di dalam silinder pasti menghasilkan suhu tinggi. Tapi kalau blok mesin terasa seperti kompor padahal baru dipakai beberapa kilometer, artinya ada yang nggak beres.

Berikut deretan kebiasaan kecil tapi fatal yang sering bikin mesin cepat panas dan sayangnya, masih sering dilakukan banyak pengendara harian.

Baca Juga: Motor Keluar Asap Putih atau Hitam? Kenali Bedanya Biar Nggak Salah Perbaikan

1. Terlalu Lama di Gigi Rendah

Kebiasaan ini sering terjadi, terutama pada motor bebek atau kopling. Banyak pengendara yang malas pindah gigi dan tetap bertahan di gigi satu atau dua meski jalan sudah lengang.

Padahal, gigi rendah bikin mesin kerja ekstra keras. Putaran mesin jadi tinggi, pembakaran makin intens, dan suhu mesin otomatis meningkat drastis.

“Kalau terlalu lama di gigi rendah, beban mesin jadi berat. Panas naik lebih cepat,” kata Purnomo, pemilik bengkel Tamaro Motor di Jakarta Selatan.

Jadi, jangan paksa motor teriak di gigi kecil. Naikkan gigi sesuai kebutuhan agar mesin bernapas lega.

Baca Juga: Hotel Rasa Apartemen! Intip Nyamannya LOA Living Solo Baru, Cocok untuk Staycation

2. Malas Servis dan Ganti Oli

Mesin itu ibarat tubuh manusia. Butuh darah segar biar tetap sehat. Kalau oli sudah kotor, pelumasan nggak maksimal, gesekan antar komponen makin besar, dan panas langsung naik.

Selain oli, filter udara yang kotor juga bisa memperparah. Aliran udara ke ruang bakar jadi tersumbat, pembakaran nggak sempurna, dan suhu mesin melonjak.

Idealnya, ganti oli setiap 2.000 - 3.000 km, atau lebih cepat kalau sering kena macet dan perjalanan jauh. 

Servis berkala di bengkel resmi juga penting supaya kondisi pendingin dan sirkulasi oli tetap prima.

Baca Juga: Berasa di Negeri Dongeng! Yuk, Ajak si Kecil Menginap di Seruni Hotel Hobbit House Puncak, Dijamin Betah Deh!

3. Bahan Bakar Salah Kaprah

Masih banyak yang asal isi bensin tanpa mikir oktan. Padahal, bahan bakar beroktan rendah bisa bikin mesin knocking, alias pembakaran tidak sempurna. Efeknya, piston jadi lebih panas, suara mesin kasar, dan tenaga berkurang.

Gunakan bensin sesuai rekomendasi pabrikan, minimal RON 90 untuk motor harian, dan lebih tinggi untuk motor injeksi modern.

Bensin berkualitas bukan cuma bikin tarikan lebih responsif, tapi juga jaga suhu mesin tetap stabil.

4. Ngebut Lama-Lama Tanpa Istirahat

Banyak yang suka geber motor di jalan kosong, apalagi pengendara sport atau kopling manual. Padahal, memacu motor di RPM tinggi dalam waktu lama bisa bikin oli cepat encer dan pelumasan berkurang.

Baca Juga: Hotel atau Museum? Menyelami Bangunan Bersejarah Hotel House Of Tugu, Old Town Jakarta

Mesin yang terus dipaksa di suhu ekstrem lama-lama bisa overheat. Akibatnya bukan cuma panas, tapi juga bisa merembet ke klep bengkok atau piston macet.

Kalau sudah begini, siap-siap keluar biaya jutaan buat perbaikan.

5. Suka Bawa Beban Berlebih

Motor juga punya batas kemampuan. Saat kamu bawa beban berlebihan: entah boncengan berat, barang numpuk di belakang, atau keranjang penuh di depan, mesin harus kerja dua kali lipat.

Beban berlebih bikin kompresi tinggi dan suhu mesin naik cepat. Selain itu, konsumsi bahan bakar juga jadi lebih boros.

Kalau memang sering bawa barang berat, gunakan motor dengan kapasitas mesin lebih besar atau pertimbangkan tambahan carrier khusus biar beban merata.

Baca Juga: Mau Coba Snorkeling Di Pulau Seribu? Cek Disini 5 Spot Terbaik Untuk Snorkeling, Nomer 5 Terdapat Ikan-Ikan yang Lucu

6. Pendinginan Bermasalah

Pada motor berpendingin udara, sirip-sirip mesin yang tertutup debu dan lumpur bikin pembuangan panas terganggu. Sedangkan motor dengan pendingin cairan bisa overheat kalau radiator bocor atau kipasnya mati.

Jadi, jangan lupa bersihkan blok mesin secara rutin. Cek juga level air radiator dan pastikan kipas bekerja normal saat suhu naik.

7. Ring Piston Mulai Aus

Kadang mesin cepat panas bukan karena kebiasaan, tapi karena komponen dalam sudah aus.

Ring piston yang sudah longgar bikin oli masuk ke ruang bakar, pembakaran jadi nggak efisien, dan panas berlebih muncul.

Kalau kamu mencium bau oli terbakar dari knalpot, segera periksa ke bengkel. Jangan tunggu sampai performa drop parah.***

Tags

Terkini