Namun, untuk versi yang akan digunakan sebagai kendaraan dinas, kemungkinan memerlukan spesifikasi khusus seperti bodi dan kaca antipeluru, harga diperkirakan dapat mencapai Rp1 miliar per unit.
Dengan demikian, anggaran untuk memenuhi kebutuhan kendaraan dinas ini diperkirakan lebih dari Rp1 triliun.
Rencana ini merupakan bagian dari kebijakan Prabowo untuk melarang penggunaan mobil impor mewah sebagai kendaraan dinas pejabat, demi mengutamakan produk lokal.
Wakil Menteri Keuangan, Anggito Abimanyu, menyatakan dukungannya dengan beralih ke Maung sebagai kendaraan dinasnya minggu depan.
"Instruksi Presiden sangat jelas, untuk mendukung industri dalam negeri, kami diminta mengutamakan penggunaan produk lokal, khususnya Maung Pindad," ujar Anggito dalam sebuah konferensi di Sleman, Yogyakarta.
Inisiatif ini diharapkan tidak hanya menumbuhkan industri dalam negeri tetapi juga mengurangi ketergantungan pada produk impor, sejalan dengan semangat kemandirian ekonomi yang dicanangkan oleh pemerintahan Prabowo-Gibran.***