Chief Marketing Officer Braja Elektrik Motor Ayuning Fitri Desanti menyontohkan tingkat keberhasilan dari pengajuan program konversi di bengkelnya sangat kecil.
Baca Juga: Curiga Tak Terpilih karena Nike, Jaylen Brown Bilang Begini
Padahal, jumlah pengajuan yang diterima bengkelnya merupakan yang terbesar di antara bengkel konversi lain di tanah air.
’’Hingga sekarang, total pengajuan yang kami terima itu 2.339 unit. Tapi, yang akhirnya batal itu 92,3 persen,’’ jelasnya di Surabaya.
Pengerjaan konversi tahun ini mencapai 2–4 unit per minggu.
Baca Juga: Sudah Tahu Betul, Josep Ferre Sebut Arkhan Kaka Striker yang Lengkap
Jumlah itu jauh lebih tinggi dibandingkan pengerjaan tahun lalu yang hanya mencapai satu unit per bulan.
Menurut Ayuning, potensi pengubahan motor karburator menjadi listrik bisa jauh lebih baik.
Hanya, pemahaman masyarakat mengenai program konversi masih minim.
Banyak yang mengajukan stimulus karena mengira akan mendapat kendaraan baru. Atau bahkan subsidi tunai.
’’Skemanya berupa cash back. Jadi, yang kami batalkan bukannya kami tak sanggup. Tapi, kebanyakan pengaju mundur setelah mengetahui prosedur yang ada, tuturnya. (agf/bil/c7/dio)
Peredaran Sepeda Motor Listrik di Indonesia
Tahun 2020 : 1.947 unit
Tahun 2021 : 5.486 unit