Menurut Gede, perubahan format itu dianggap sebagai tanda-tanda kemunduran.
’’Ada percobaan pengondisian supaya federasi kelihatan seolah-olah tidak konsisten terhadap hasil sarasehan di Surabaya. Semoga Exco PSSI dapat mendengar dan melihat apa yang telah dilakukan oleh PT LIB,’’ ungkap Gede.
Dari Jawa Timur, Gresik United heran kenapa tiba-tiba ada perubahan format untuk Liga 2 musim ini.
Manajer Operasional Gresik United Thoriqi Fajerin mengungkapkan, ketika owner meeting beberapa minggu lalu, perubahan format kompetisi sama sekali tidak dibahas.
’’Kami heran. Kenapa ada keputusan secara sepihak dan tiba-tiba,’’ tuturnya.
Pihaknya akan melakukan protes soal perubahan format tersebut. Hanya, Gresik United bakal melakukan diskusi internal dulu dalam tim.
Baca Juga: Bangunan Kosong Dekat RS Salak Bogor Alami Kebakaran
’’Kami akan melihat untung ruginya dulu. Bagaimana sponsor soal perubahan format ini,’’ jelasnya.
Andai memang perubahan format tidak bisa diubah lagi, pria yang akrab disapa Kaji Ricky itu berharap PSSI dan PT LIB segera memastikan soal turnamen pramusim.
Turnamen pramusim bisa jadi penolong tim kepada sponsor terkait perubahan format kompetisi nantinya.
’’Tapi, saya ragu soal adanya turnamen pramusim. Sekarang sudah akhir Juli, apakah bisa ada turnamen yang melibatkan tim Liga 2 dan Liga 3 dengan kurun waktu yang ada sebelum kickoff?’’ paparnya.
Sementara itu, Manajer Persiraja Ridha Mafdhul Gidong berharap format yang ada tidak lagi berubah.
Sebab, format yang ada sudah membuat setiap klub serius sejak awal.
Artikel Terkait
5 Poin Hasil Sarasehan PSSI, Kelanjutan dari Liga 2
Hasil Sarasehan PSSI: Liga 1 Enam Pemain Asing, Liga 2 Pakai Dua
Liga 2 Tidak Dilanjutkan, Ayub Antoh Makin Banyak Tawaran Manggung
2 Pemain Liga 2 Akan Bergabung di Timnas U-22 SEA Games 2023
Klub Berharap Kongres Tahunan PSSI Hasilkan Kepastian Penyelenggaraan Liga 2 Musim 2023–2024
Daftar Lengkap Tim Peserta Liga 2 Musim 2023–2024, Yuk Simak Rinciannya!
Kebutuhan Minimal Rp 10 Miliar, Klub Liga 2 Tuntut Subsidi Rp 2 Miliar