RBG.ID - Wolfgang Pikal saat ini lebih banyak menghabiskan waktu di Papua.
Pelatih 55 tahun itu kini menjabat direktur Papua Football Academy (PFA).
Jabatan tersebut sudah diemban selama delapan bulan. Lantas, apa yang bikin Pikal mau memimpin pencarian dan pengembangan bakat di Papua?
Baca Juga: Tewaskan 17 Orang, Erick Tohir Perintahkan Pertamina Usut Tuntas Kebakaran di Depo Plumpang
’’Karena saya pikir itu tantangan dan pengalaman yang bagus. Apalagi saat masih pandemi, belum ada tawaran yang cocok datang ke saya,’’ kata pelatih asal Austria itu.
Dia merasa mencari bakat pemain U-16 di Papua lebih menantang ketimbang melatih tim profesional.
Mantan asisten pelatih timnas tersebut mengungkapkan, jarak antarkota di Papua yang berjauhan menjadi kendala tersendiri.
Baca Juga: Data Fakta Penguasaan Bola Terendah Barcelona Bersama Xavi Hernandez
Ditambah lagi, di Papua jumlah sekolah sepak bola sangat minim.
’’Jadi, kami mendidik pemain benar-benar dari nol,’’ ungkap mantan pelatih Persebaya Surabaya itu.
Tidak mudah membentuk karakter pemain yang belum punya basic sepak bola. Tapi, untuk skill, pemain Papua boleh diadu.
Baca Juga: Depo Pertamina Terbakar, Diduga Ini Penyebabnya
’’Bakat mereka tidak kalah dengan pemain di Jawa atau yang lain. Bahkan secara fisik luar biasa bagus. Cuma kendala mereka ya itu, minim mendapat ilmu SSB, dan pelatih berlisensi di sini masih kurang,’’ bebernya.
Nantinya, pemain didikan PFA diharapkan jadi bibit baru di Papua. Pikal juga akan membantu menyalurkan lulusan PFA untuk mendapat klub.
Artikel Terkait
Juara Malaysia Masters 2022, Chico Ukir Sejarah Buat Papua
Luar Biasa, Chico Dedikasikan Gelar Malaysia Masters 2022 untuk Papua
5 Atlet Terbukti Doping di PON Papua
Tidak Main-main, Persipura Somasi PSSI