lifestyle

Mitos-Mitos Seputaran Tahun Baru Imlek yang Masih Banyak Dipercayai, Penasaran? Yuk Simak Infonya

Jumat, 9 Februari 2024 | 20:30 WIB
Mitos-mitos Seputaran Tahun Baru Imlek yang Masih Banyak Dipercayai

RBG.ID - Menjelang perayaan Tahun baru Imlek yang akan berlangsung besok pada 10 Februari 2024, masyarakat keturunan Tionghoa di seluruh dunia termasuk di Indonesia.

Ternyata hingga kini masih memercayai sejumlah mitos saat Imlek.

Tahun baru imlek akan dirayakan oleh para etnis Tionghoa dengan beragam tradisi.

Merangkum dari berbagai sumber, berikut ini mitos-mitos Imlek yang masih dipercayai hingga sekarang :

Baca Juga: HTM GRATIS! Bebas Ajak Keluarga Long Weekend ke Koetatoea Semarang, Spot Wisata Suguhkan Nuansa Ala Eropa, Bisa Kulineran dan Free Wifi Loh

1. Mendekorasi Ulang Rumah

Setelah rumah dibersihkan, rumah sebaiknya harus didekorasi dengan dominan warna-warna serba merah.

Pintu dan jendela di cat ulang, serta ditempeli kertas yang bertuliskan kalimat atau kata-kata baik.  

Bagi etnis Tionghoa, warna merah melambangkan sesuatu yang sejahtera dan kuat, serta membawa keberuntungan.

Baca Juga: Kuy Intip 5 Cafe di Malang Yang Cocok untuk Spot Ngedate di Libur Long Weekend, View Alam yang Ciamik dijamin Bikin Syahdu

2. Pakaian dan Sepatu Baru

Selain untuk menjaga penampilan, membeli pakaian baru, sepatu baru dan mencukur rambut merupakan tradisi menjelang Imlek.

Pakaian baru yang dikenakan pada hari Imlek biasanya berwarna merah atau warna terang lainnya.

Warga Tionghoa percaya pentingnya penampilan dan sikap baru yang optimis menghadapi masa depan. Harapannya, masa depan tetap terang dengan kemakmuran dan rejeki.

Baca Juga: Gak Melulu Camping atau Pantai! Kepoin 5 Tempat Wisata yang Bisa Tambah Wawasan Sambil Healing Tipis-Tipis, Tiket Masuknya Ada yang Gratis

3. Membersihkan Rumah Sebelum Hari Imlek Tiba

Membersihkan rumah memang wajib dilakukan setiap hari, bukan hanya saat perayaan Imlek tiba.

Namun saat mendekati perayaan Imlek, sangat penting memastikan kondisi rumah dalam keadaan bersih.

Tradisi ini dipercaya  bahwa rumah akan bersih dari keburukan dan siap menerima keberuntungan di tahun yang baru.

Baca Juga: Libur Imlek Kemana? Yuk Intip Pesona Danau Indah yang Airnya Berwarna Biru Jernih di Majalengka, HTM Murah Meriah Cukup Rp 5 Ribu Aja!

5. Pantang Makanan Bubur

Warga Tionghoa memiliki pantangan saat menyajikan dan memakan bubur ketika Imlek. Bubur dianggap sebagai simbol kemiskinan.  

Pantangan lain berkaitan dengan makanan pada perayaan Imlek adalah membalik ikan. Ikan yang dihidangkan tidak boleh dibalik posisinya.

Jadi, kalaupun ingin mengambil daging pada sisi lain ikan, posisinya harus tetap dipertahankan.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Wisata yang Hits dan Populer di Pandeglang Banten, Cocok untuk Mengisi Waktu Liburan Imlek Bersama Keluarga

Ikan itu juga tidak boleh habis, melainkan disisakan untuk acara makan keesokan harinya.

Ini melambangkan nilai surplus untuk tahun berikutnya.

4. Melunasi atau Mengurangi Hutang

Hutang memang wajib dibayar. Namun, bagi warga Tionghoa membayar hutang juga memiliki makna tersendiri.

Menjelang tahun baru, warga Tionghoa melunasi atau mengurangi jumlah hutang sebagai salah satu tradisi.

Baca Juga: Ikut Promosiin Film yang Dibintangi Amanda Manopo, Arya Saloka Unggah Ini di Instagram Storynya

Harapannya, pada tahun selanjutnya tidak terbebani dengan hutang.

Tags

Terkini