RBG.id - Rata-rata kasus harian Covid-19 dalam sehari yakni 5 ribu hingga 6 ribu sehari. Di tengah munculnya berbagai varian baru Covid-19 serta pelonggaran di berbagai negara, maka kembali muncul pertanyaan, kapan pandemi Covid-19 berakhir? Akankan situasi berubah menjadi endemi?
Ketua Tim Satgas Covid-19 dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr. Erlina Burhan Sp.P, mengatakan angka kasus Covid-19 pada Mei 2022 masih rendah. Kemudian adanya varian baru BA.4 dan BA.5 yang merupakan subvarian Omicron, memicu kasus Covid-19 di tanah air kembali naik. ’’Kasus aktif naik walaupun tak parah seperti varian Delta,” jelas dr. Erlina dalam webinar, Jumat (26/8).
BACA JGUA : Awas! Varian Baru Covid-19 Masih Bisa Muncul
Menurut dr. Erlina, untungnya hingga saat ini BOR RS masih di bawah 30 persen. Meski begitu ada sedikit kenaikan BOR di DKI Jakarta dan Maluku Utara sebanyak 20 persen. Angka kepatuhan memakai masker juga semakin rendah terutama di restoran, tempat wisata, dan terminal. Jaga jarak juga semakin longgar.
Menurut dr. Erlina, varian baru bisa terus muncul karena virus terus bermutasi. Seperti Omicron memiliki berbagai subvarian yakni B11529, BA.2, BA.4, BA,5, hingga BA.275. ’’Rata-rata lebih menular, masih bisa menembus vaksin primer, namun gejalanya lebih ringan,” tegasnya.
Lalu, kapan pandemi berakhir? Menurutnya, masyarakat harus mengetahui terlebih dahulu apa itu pandemi dan endemi. Ia mencontohkan DBD, malaria, dan TBC, adalah penyakit yang menjadi endemi. Penyakitnya tetap ada, namun terkendali. ’’Jangan beranggapan, endemi kasusnya enggak ada, ya. Bukan begitu. Malaria endemi. TB endemi. Penyakitnya tetap ada tapi penyebarannya terkendali,” jelasnya. ’’Maka jika ditanya kapan pandemi berakhir? Saya tidak tahu pasti jawabannya, IDI tidak tahu pasti. Ini semua perlu kerja sama dari kita semua,” tambahnya.
Ia menegaskan untuk menuju ke sana, maka cakupan vaksinasi harus memadai hingga booster, pola hidup bersih dan sehat sudah mulai terbangun, dan protokol kesehatan juga tetap dipatuhi. ’’Maka semuanya itu jawabannya adalah tergantung kita,” tuturnya. (*jwp)