RBG.ID, JAKARTA – Fenomena anak-anak Sudirman, Citayam, Bojonggede, Depok (SCBD) membuat kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat menjadi ramai. Namun, beberapa pihak mempermasalahkan ceceran sampah yang diakibatkan para pengunjung yang tiba-tiba meluber itu. Bagaimana kondisi kebersihan di kawasan Sudirman saat awal viral hingga saat ini?
Atin (38), salah seorang penjual yang berjualan di kawasan Terowongan Kendal adalah saksi dari kondisi awal viral SCBD hingga sekarang. Atin bercerita ketika awal viral, kondisi kebersihan di kawasan Sudirman, utamanya Terowongan Kendal sangat kotor dan kumuh.
“Ada anak SCBD itu meresahkan saya. Apalagi kalau waktu itu pas gak ada petugas. Soalnya nyampah semua,” ceritanya mengenang saat pertama kawasan Dukuh Atas viral, Kamis (22/7).
Saat itu pengunjung meluber di kawasan tersebut dan petugas Satpol PP dan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) belum full berjaga di kawasan Terowongan Kendal. Jadi, kondisi kebersihan amat tidak terawat.
“Kalau gak ada petugas ancur semua. Sampah, anak-anak gelandangan banyak,” ujar Atin
Lebih jauh lagi, Atin menceritakan bahwa beberapa anak terlihat banyak yang tidur di area Dukuh Atas. Belakangan viral anak-anak SCBD tidur semalaman di jembatan stasiun Sudirman.
“Tapi sering juga ada di sini. Anak-anak gelandangan badut itu tidur di depan pintu kios,” jelasnya.