RBG.ID - Setelah 6 hari terjadi gempa dengan kekuatan dahsyat yang melanda Turki dan suriah, tim penyelamat terus berusaha menyelamatkan korban selamat dari puing-puing pada Minggu (12/2).
Bencana ini telah menewaskan 24.617 jiwa di Turki, dan lebih dari 3.500 di Suriah. Namun jumlah korban belum diperbarui sejak Jumat (10/2). Tampaknya korban jiwa yang meninggal akan terus meningkat.
Di Turki sekitar 80.000 orang berada di rumah sakit, dengan lebih dari 1 juta orang di tempat penampungan sementara.
Baca Juga: Pasca Gempa Turki Kontraktor Bangunan Mehmet Yasar Coskun Ditangkap Polisi
Dengan ratusan ribu infrastruktur dasar yang hancur, Presiden Tayyip Erdogan berjanji untuk mulai membangun kembali dalam beberapa minggu ke depan.
Sementara itu, di Suriah bencana paling parah terjadi di barat laut yang dikuasai pemberontak. Sehingga banyak orang kehilangan tempat tinggal untuk kedua kalinya setelah mereka mengungsi akibat perang saudara selama satu dekade.
Di kota Aleppo yang dikuasai pemerintah Suriah, kepala Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus menggambarkan bencana itu memilukan saat dia mengawasi distribusi bantuan dan menjanjikan lebih banyak bantuan.
Baca Juga: Korban Tewas Pasca Gempa Turki Naik Lagi, PBB Desak Pembukaan Titik Bantuan
Kepala bantuan PBB Martin Griffiths menggambarkan gempa tersebut sebagai peristiwa terburuk di kawasan itu dalam 100 tahun.
Gempa tersebut menempati urutan ketujuh sebagai bencana alam paling mematikan di dunia abad ini, jumlah korban mendekati 31.000 dari gempa di negara tetangga Iran pada tahun 2003.
Sumber: Reuters
Ikuti berita menarik lainnya di Google News
Artikel Terkait
Data Fakta 2 Gempa Susulan di Turki dan Syria
3 Keajaiban di Gempa Turki
Ribuan Orang dari Berbagai Negara Berebut Adopsi Bayi Korban Gempa Turki
Masih Banyak Korban Terkubur Reruntuhan Gempa Turki
Indonesia Kirim Tim SAR ke Turki