Senin, 22 Desember 2025

Langgar Kedaulatan, AS: Tiongkok Terbangkan Balon Mata-mata ke 40 Negara di 5 Benua

- Jumat, 10 Februari 2023 | 17:20 WIB
Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price menyebut balon Tiongkok telah melanggar kedaulatan 40 negara di seluruh dunia. (Reuters)
Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price menyebut balon Tiongkok telah melanggar kedaulatan 40 negara di seluruh dunia. (Reuters)

 

RBG.ID – Amerika Serikat (AS) menyatakan Tiongkok sudah menerbangkan balon mata mata ke lebih dari 40 negara di lima benua.

Dalam sesi pengarahan pers di Washington, juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price menyebut balon Tiongkok sudah melanggar kedaulatan 40 negara di seluruh dunia.

“Ini adalah sebuah program yang telah menjangkau lima benua, 40 negara, dan itu adalah sebuah program yang menerapkan jenis operasi ini ke seluruh dunia,” ucap Price dalam laman resmi Deplu AS.

AS menolak mempublikasikan daftar negara yang sudah menjadi bagian dari operasi balon Tiongkok, tetapi memastikan ada puluhan negara di seluruh dunia yang menjadi sasaran.

BACA JUGA:Kejam, Perempuan Muda Ditinggal di Pinggir Tol Usai Diperkosa dan Dianiaya

“Negara-negara ini memiliki kebebasan dalam membahas apa yang telah terjadi, itu pun jika mereka bersedia melakukannya,” ujar Price.

AS menegaskan bahwa saat balon pengintai memasuki wilayah udara suatu negara dengan tujuan mengumpulkan data-data intelijen, hal itu bisa dikategorikan sebagai tindakan melanggar kedaulatan.

“Bagi kami, sangat jelas ini pelanggaran terhadap kedaulatan negara kami, tetapi operasi ini tidak hanya menargetkan Amerika Serikat,” tegas Price.

BACA JUGA:Pengundian Grup Piala Dunia U-20 2023 Digelar 31 Maret di Bali

AS pada awal pekan ini menggelar pertemuan di Washington dan Beijing bersama diplomat asing dari 40 negara guna membahas insiden balon mata-mata Tiongkok yang memasuki wilayah udara AS pada akhir Januari lalu.

Pengarahan disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman kepada hampir 150 diplomat asing dari 40 kedutaan. Sementara di Beijing, Kedutaan Besar AS juga mengumpulkan diplomat asing untuk mempresentasikan temuan AS tentang balon itu.

Dalam pengarahan di Beijing, AS menyampaikan informasi yang menunjukkan bahwa balon itu yang terbang di atas lokasi militer AS, bukanlah balon penelitian cuaca seperti yang dikatakan Tiongkok, namun sebuah wahana udara untuk kegiatan spionase.

Washington mengatakan balon itu dikendalikan oleh militer Tiongkok, Tentara Pembebasan Rakyat. (jpc)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X