Dia menyakini itu dilakukan untuk menstabilkan negara dan memerangi ekstremisme Islam yang meningkat.
Namun, kritikan tajam datang dari dalam dan luar negeri. Termasuk dari AS dan negara-negara pendukung demokrasi.
Penduduk Pakistan pun menginginkannya untuk lengser.
Terus ditekan, Musharraf mencabut keadaan darurat itu. Lalu, dia menggelar pemilu pada Februari 2008. Namun, saat itu partainya kalah.
Pada 23 November 2008, dia pergi dari Pakistan untuk mengasingkan diri ke London.
Sejak pulang ke negaranya, dia terjerat dengan berbagai kasus soal masa kekuasaannya.
Akhirnya, Musharraf memilih tinggal di Dubai sejak Maret 2016 hingga akhir hayatnya. (jpc)
Ikuti berita menarik lainnya di Google News.
Artikel Terkait
Alasan Pemerintah Pakistan Batal Naikkan Harga BBM
Usai Ledakan Bom di Masjid, Inilah Suasana Haru Warga Pakistan Cari Kerabat
Korban Tewas Bom Bunuh Diri di Pakistan Bertambah Jadi 100 Orang, 90 Persen Polisi
Kecelakaan Maut di Pakistan Tewaskan 17 Orang dan 2 Orang Luka-Luka
Teh Merah Muda Asal Pakistan, Teh Noon Chai