Saat kejadian, mayoritas yang sedang salat di masjid itu dalah polisi. Bom meledak hanya beberapa detik ketika imam memulai salat Asar.
Lebih dari 20 polisi yang gugur sudah diidentifikasi dan langsung dimakamkan. Jenazah mereka diletakkan berjajar dengan diselimuti bendera Pakistan.
Baca Juga: Maraknya Kasus Penculikan Anak, Masyarakat Diminta Tak Termakan Berita Hoax
Upacara penghormatan terakhir digelar sebelum mereka disemayamkan ke peristirahatan terakhirnya.
’’Pembunuhan brutal terhadap muslim yang bersujud di hadapan Allah bertentangan dengan ajaran Alquran,’’ ujar Perdana Menteri (PM) Pakistan, Shehbaz Sharif.
Polisi masih terus menyelidiki siapa dalang di balik serangan tersebut. Demikian juga apa motifnya.
Selain itu, polisi juga ingin melacak bagaimana cara pelaku bisa masuk ke masjid di kompleks kepolisian Peshawar dengan memakai rompi bom. Daya ledak bom yang dibawa pelaku cukup besar. Sebagian tembok masjid luluh lantak.
Awalnya, pejabat Tehreek-e-Taliban (TTP) Sarbakaf Mohmand dan Omar Mukaram Khurasani mengklaim ledakan itu sebagai aksi balas dendam atas kematian anggota mereka tahun lalu, Khalid Khorasani.
Baca Juga: Akhirnya Reuni, 2PM Gelar Konser di Musim Panas Full Member
Namun, juru bicara utama TTP Muhammad Khorasani kemudian membantah keterlibatan mereka dalam serangan tersebut.
’’Mengenai insiden Peshawar, kami perlu mengklarifikasi bahwa TTP tidak ada hubungannya. Menurut undang-undang dan konstitusi umum kami, tindakan apa pun di masjid, madrasah, tempat pemakaman, dan tempat suci lainnya merupakan pelanggaran,’’ pungkas dia. (sha/hud)
Artikel Terkait
Polisi Tangkap Diduga Tersangka Berkaitan dengan Bom Astana Anyar di Bandung
Benda Mirip Bom Kembali Hebohkan Warga Bojonggede
19 Orang Tewas Akibat Bom Mobil di Somalia
Bom Meledak di Masjid Sebelum Salat, 47 Orang Tewas
Usai Ledakan Bom di Masjid, Inilah Suasana Haru Warga Pakistan Cari Kerabat