RBG.ID - Aksi unjuk rasa di Stockholm, Swedia, memicu kemarahan banyak negara.
Utamanya, yang mayoritas berpenduduk muslim.
Kemarahan tersebut terjadi karena salah seorang demonstran membakar kitab suci umat Islam, Alquran.
Baca Juga: Iga Swiatek dan Coco Gauff Kalah di 16 Besar Australia Terbuka, Gagal Wujudkan Perempat Final Idaman
’’Kami mengutuk keras serangan keji terhadap kitab suci kami. Mengizinkan tindakan anti-Islam yang menargetkan Muslim dan menghina nilai-nilai suci kami dengan kedok kebebasan berekspresi sama sekali tidak dapat diterima,’’ pernyataan Kementerian Luar Negeri Turki.
Turki mendesak, Swedia untuk mengambil tindakan terhadap para pelaku.
Selain, Turki menyerukan pada semua negara untuk mengambil langkah nyata melawan Islamofobia.
Baca Juga: Rayakan Imlek, 10 Orang Tewas Ditembak di Klub Malam
Ada 3 aksi demo yang berlangsung, Sabtu (21/1).
Yakni, kelompok ekstrim kanan yang berang karena Turki dianggap menyulitkan Swedia untuk menjadi anggota NATO, kelompok pendukung warga Kurdi, dan yang terakhir adalah demonstran pro Turki.
Ankara sudah meminta demo kelompok ektrim kanan yang berlangsung di dekat Kedutaan Besar Turki di Stockholm dan kelompok Kurdi agar tidak diberi izin.
Baca Juga: Jadwal Lengkap dan Perkiraan Pemain Persis Solo Lawan Persikabo 1973
Namun, permintaan itu tidak digubris oleh Swedia.
’’Terlepas dari semua peringatan kami, mengizinkan tindakan tersebut telah mendorong kejahatan rasial dan Islamfobia. Serangan terhadap nilai-nilai suci bukanlah kebebasan, tapi barbarisme modern,’’ tegas juru bicara kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin.
Artikel Terkait
Norwegia vs Swedia: Rindu Pemain Rp1,1 Triliun
Razlya Putra, Pesepak Bola Asal Cimahi Ini akan Tampil di Kompetisi Gothia Cup Swedia 2022
Ingin Masuk NATO, Perdana Menteri Swedia Bujuk Erdogan
Politikus Swedia Dikabarkan Bakar Alquran saat Unjuk Rasa