RBG.id - Swedia terus melakukan upaya agar keinginannya menjadi aggota NATO mendapat persetujuan dari Pemerintah Turki, negara yang belum menyetujui mereka masuk ke aliansi militer pimpinan AS itu.
Bertemu Presiden Recep Tayyip Erdogan di Ankara pada Selasa (8/11), Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson berjanji untuk memenuhi tuntutan keamanan yang diajukan Turki dalam upaya untuk mendapatkan persetujuan atas tawaran negaranya untuk bergabung dengan NATO.
BACA JUGA : Xi Jinping Tak Ikut Makan Malam Bareng Putin dan Erdogan, Kenapa?
"Kami akan sepenuhnya menerapkan memorandum trilateral," kata Kristersson pada konferensi pers bersama dengan Erdogan, seperti dikutip dari AFP, Rabu (9/11).
"Swedia akan mengambil langkah penting terkait perang melawan teror," tambahnya.
Kristersson mengatakan Swedia berencana untuk memperkenalkan undang -undang baru pada tahun 2023 untuk memerangi kelompok -kelompok teror, apakah mereka menimbulkan risiko bagi Swedia atau Turki.
Dengan tegas ia mengatakan negaranya telah menetapkan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang sebagai organisasi teroris dan pemerintahnya bersedia mendukung Turki dalam perjuangannya melawan kelompok tersebut.