Senin, 22 Desember 2025

KTT G20 Sepakati Kutuk Perang di Ukraina

- Kamis, 17 November 2022 | 12:57 WIB
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kiri) dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan statemennya saat konferensi pers di media centre G20, Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11/2022).  FOTO: HENDRA EKA/JAWA POS
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kiri) dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan statemennya saat konferensi pers di media centre G20, Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11/2022). FOTO: HENDRA EKA/JAWA POS

Menurut Presiden Jokowi, perang tersebut telah mengakibatkan penderitaan masyarakat. Juga, memperberat ekonomi global yang masih rapuh akibat pandemi sehingga menimbulkan risiko krisis pangan, energi, dan krisis finansial. Oleh sebab itu, Jokowi menuturkan, G20 membahas dampak perang terhadap kondisi perekonomian global.

KTT G20 di bawah presidensi Indonesia melahirkan sejumlah hasil konkret. Pertama, disepakati terbentuknya pandemic fund atau dana cadangan pandemi yang terkumpul USD 1,5 miliar. Kedua, pembentukan resilience and sustainability trust (RST) oleh Dana Moneter Dunia (IMF) senilai USD 81,6 miliar. Dana itu digunakan untuk membantu negara-negara dalam kelompok rentan menghadapi krisis.

Ketiga, melalui perhelatan KTT G20, Amerika Serikat cs sepakat menghimpun dana USD 20 miliar melalui Just Energy Transition Partnership (JETP) untuk membantu Indonesia mencapai transisi energi. Dana yang dihasilkan negara-negara maju G7+ itu dipimpin Amerika Serikat dan Jepang. Pendanaan USD 10 miliar untuk program tersebut berasal dari International Partner Group (IPG) dan USD 10 miliar dari The Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ).

BACA JUGA:Dana Pandemi di G20 Bali Terkumpul USD 1,4 Miliar

Berikutnya, ada komitmen bersama negara-negara anggota G20 untuk mengurangi degradasi tanah sampai 50 persen secara sukarela. ”Komitmen bersama sebesar 30 persen dari daratan dunia, 30 persen dari lautan dunia dilindungi di 2030,” papar Jokowi.

Sebelum memberikan keterangan kepada media, pada sesi penutupan KTT G20 di Hotel The Apurva Kempinski, Jokowi menyatakan merasa terhormat telah memimpin G20 selama setahun terakhir. ”Presidensi kami dimulai dengan harapan untuk menyatukan niat bersama dalam mewujudkan pemulihan dunia yang inklusif dari pandemi,” ujar mantan wali kota Solo itu.

Sebagai presidensi G20, Indonesia telah mengupayakan berbagai solusi terbaik selama satu tahun kepemimpinan. Terutama di tengah berbagai tantangan baru yang muncul. ”Ini adalah deklarasi pertama yang dapat diwujudkan sejak Februari 2022. Saya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua yang hadir yang telah memberikan fleksibilitasnya sehingga deklarasi dapat disepakati dan disahkan,” jelas dia.

BACA JUGA:Lima Pemimpin Negara Ini Pulang Duluan Sebelum KTT G20 Selesai

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X