Untuk menjaga tipu muslihat, para terdakwa diduga menyerahkan faktur palsu untuk makanan yang disajikan kepada anak-anak. Mereka juga membuat daftar nama palsu untuk menunjukkan siapa yang diberi makan.
Para terdakwa menggunakan hasil skema penipuan untuk kepentingan pribadi. Seperti membeli real estate di Minnesota, Kenya dan Turki, mobil mewah, perhiasan, untuk mendanai perjalanan internasional, dan banyak lagi. (sha/bay)