RBG.id - Perubahan iklim ditambah penangkapan secara berlebihan membuat lumba-lumba Baiji yang hidup di Sungai Yangtze berada di ambang kepunahan.
Dikenal sebagai "Dewi Yangtze", lumba-lumba Baiji diklaim sebagai yang tercantik dan terunik yang pernah ada di sungai tersebut. Kepercayaan setempat menyebut mereka yang melihat lumba-lumba ini akan mendapat keberuntungan dan perlindungan.
BACA JUGA : China Pesimis Pandemi Covid-19 Akan Segera Berakhir
Spesies ini telah lahir selama lebih dari puluhan juta tahun di Sungai Yangtze. Namun selama penelitian lebih dari dua dekade terakhir, para ahli telah menyatakan kepunahan Baiji.
"Kepunahannya lebih dari sekadar tragedi. Itu adalah hilangnya keanekaragaman sungai yang sangat besar dalam hal betapa uniknya sungai itu, dan akan meninggalkan lubang besar bagi ekosistem," kata ahli zoologi dari Inggris, Samuel Turvey, seperti dimuat CNN, Minggu (18/9).
Para ahli telah menyatakan keprihatinan serius bahwa spesies hewan dan tumbuhan asli Yangtze yang langka lainnya kemungkinan akan mengalami nasib serupa dengan lumba-lumba Baiji, karena memburuknya perubahan iklim yang memicu cuaca ekstrem.
Kini ratusan satwa liar dan spesies tumbuhan yang dilindungi yang hidup di dalam dan sekitar sungai mulai terancam. Di antara yang berisiko tinggi menuju kepunahan adalah salamander raksasa Cina, salah satu amfibi terbesar di dunia.